JAKARTA. Permintaan batubara dari China diprediksi akan meningkat setelah bendungan Tiga Ngarai dan Gezhouba di China mengalami kerusakan. Padahal pada bendungan tersebut beroperasi PLTA dengan kapasitas 22.500 megawatt (MW) yang menjadi PLTU terbesar di dunia. Jumlah tersebut setara dengan 20 unit PLTU berkapasitas besar. Pandu Sjahir, Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengatakan, permintaan akan batubara akan meningkat. Sebenarnya tanpa adanya gangguan di Bendungan Tiga Narai tersebut, permintaan batubara dari China akan tetap naik karena banyaknya PLTU yang membutuhkan pasokan batubara. Asal tahu saja, PLTA di China merupakan pembangkit terbesar kedua setelah PLTU. Dengan kejadian shutdown ini maka total daya dari PLTA berkurang menjadi 13.520 MW menjadi 7.500 MW. Bendungan Tiga Narai mengalami penurunan daya dari 18.120 MW menjadi 6.000 MW, sedangkan Bendungan Gezhouba menurunkan daya dari 2.900 MW menjadi 1.500 MW.
APBI: Permintaan batubara China meningkat
JAKARTA. Permintaan batubara dari China diprediksi akan meningkat setelah bendungan Tiga Ngarai dan Gezhouba di China mengalami kerusakan. Padahal pada bendungan tersebut beroperasi PLTA dengan kapasitas 22.500 megawatt (MW) yang menjadi PLTU terbesar di dunia. Jumlah tersebut setara dengan 20 unit PLTU berkapasitas besar. Pandu Sjahir, Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengatakan, permintaan akan batubara akan meningkat. Sebenarnya tanpa adanya gangguan di Bendungan Tiga Narai tersebut, permintaan batubara dari China akan tetap naik karena banyaknya PLTU yang membutuhkan pasokan batubara. Asal tahu saja, PLTA di China merupakan pembangkit terbesar kedua setelah PLTU. Dengan kejadian shutdown ini maka total daya dari PLTA berkurang menjadi 13.520 MW menjadi 7.500 MW. Bendungan Tiga Narai mengalami penurunan daya dari 18.120 MW menjadi 6.000 MW, sedangkan Bendungan Gezhouba menurunkan daya dari 2.900 MW menjadi 1.500 MW.