APBN 2023 Catatkan Defisit Terendah dalam 12 Tahun Terakhir



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mencatatkan defisit terendah sejak 12 tahun terakhir.

Adapun APBN 2023 ini mencatatkan defisit 1,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau dalam nominal sebesar Rp 337,6 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta menyampaikan, defisit APBN 2023 ini merupakan yang terendah sejak 12 tahun terakhir, yang mana pada 2011 APBN mengalami defisit 1,14% dari PDB.


Baca Juga: Keseimbangan Primer dalam APBN 2023 Catat Surplus Sejak 10 Tahun Defisit

“Defisit ini terendah sejak kapan? sebelumnya lebih rendah itu 2011 yakni 1,14%,” tutur Isa dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (2/1).

Untuk diketahui, defisit APBN 2023 sebesar 1,65% ini lebih rendah dari target dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75/2023 yang sebesar Rp 479,9 triliun, juga lebih rendah dari target dalam APBN 2023 yang sebesar 598,2 triliun.

Defisit APBN diperoleh dari realisasi belanja negara yang lebih tinggi jika dibandingkan realisasi pendapatan negara.

Realisasi pendapatan negara hingga akhir 2023 tercatat sebesar Rp 2.774,3 triliun atau mencapai 105,2% dari target Perpres 75/2023 sebesar Rp 2.637,2 triliun. Realisasi ini juga tumbuh 5,3% dari pendapatan negara tahun 2022  yang sebesar Rp 2.635,8 triliun.

Baca Juga: Realisasi Belanja Negara Tahun 2023 Capai Rp 3.121,9 Triliun, Melebihi Target APBN

Dari sisi belanja, realisasinya mencapai Rp 3.121,9 triliun. Realisasi ini meningkat dari target Perpres 75/2023 yang sebesar Rp 3.117,2 triliun atau hanya mencapai 100,2%. Belanja ini juga meningkat 0,8% jika dibandingkan dengan realisasi 2022 yang sebesar Rp 3.096,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli