KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai membahas terkait penyusunan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025. Pemerintah menyebut APBN 2025 akan disusun hati-hati dan dipertajam dengan mempertimbangkan berbagai risiko yang kemungkinan terjadi. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, proses penyusunan memang harus hati-hati mengingat APBN 2025 disusun saat proses transisi kepemimpinan presiden selanjutnya. “Penyusunan ini sangat penting karena ada beberapa program yang akan dilanjutkan, yang belum selesai di era pak Jokowi itu tetap harus dijalankan, dan ini butuh anggaran yang tidak kecil,” tutur Bhima kepada Kontan, Rabu (14/2).
APBN 2025 Harus Disusun dengan Hati-hati Saat Proses Transisi Kepemimpinan Presiden
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai membahas terkait penyusunan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025. Pemerintah menyebut APBN 2025 akan disusun hati-hati dan dipertajam dengan mempertimbangkan berbagai risiko yang kemungkinan terjadi. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, proses penyusunan memang harus hati-hati mengingat APBN 2025 disusun saat proses transisi kepemimpinan presiden selanjutnya. “Penyusunan ini sangat penting karena ada beberapa program yang akan dilanjutkan, yang belum selesai di era pak Jokowi itu tetap harus dijalankan, dan ini butuh anggaran yang tidak kecil,” tutur Bhima kepada Kontan, Rabu (14/2).