KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur masih terbatas. Maka itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peran Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Autority (INA) penting dalam upaya pembiayaan proyek strategis nasional. Namun dalam proses pembangunannya, tidak memungkinkan terus menerus bergantung pada APBN. Untuk itu, diperlukan bantuan dari pihak swasta demi tercapainya proyek infrastruktur nasional ini. “Peran APBN ini jelas sangat penting dan swasta diperlukan, untuk itu Kemenkeu terus melakukan reformasi fiskal. Di mana kita terus memperbaiki sisi penerimaan baik pajak, bea cukai dan penerimaan negara bukan pajak,” tuturnya dalam agenda Kunjungan Presiden & Penandatanganan Perjanjian Induk antara INA dengan Hutama Karya, Kamis (14/4).
APBN Cuma Sanggup Sumbang 37% Pendanaan Proyek Infrastruktur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur masih terbatas. Maka itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peran Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Autority (INA) penting dalam upaya pembiayaan proyek strategis nasional. Namun dalam proses pembangunannya, tidak memungkinkan terus menerus bergantung pada APBN. Untuk itu, diperlukan bantuan dari pihak swasta demi tercapainya proyek infrastruktur nasional ini. “Peran APBN ini jelas sangat penting dan swasta diperlukan, untuk itu Kemenkeu terus melakukan reformasi fiskal. Di mana kita terus memperbaiki sisi penerimaan baik pajak, bea cukai dan penerimaan negara bukan pajak,” tuturnya dalam agenda Kunjungan Presiden & Penandatanganan Perjanjian Induk antara INA dengan Hutama Karya, Kamis (14/4).