APBN Hanya Bisa Tahan Konsumsi BBM sampai 42 Juta KL



JAKARTA. Proyeksi Anggaran Pendapat dan Belanja Negara Perubahan 2010 diperkirakan bisa menahan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sampai 42 juta kiloliter. Kekuatan itu seiring dengan pergerakan harga minyak mentah yang masih di bawah asumsi dan terjadinya penguatan nilai tukar rupiah.Agus Supriyanto, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan mengatakan anggaran pemerintah masih sanggup menahan laju konsumsi BBM antara 36,7 juta kilo liter sampai 42 juta kiloliter. Pemerintah berharap, angka konsumsi BBM bersubsidi ini kuotanya dapat ditahan di bawah 36,7 juta kiloliter. "Kalau bisa kita tahan di 36,7 juta kiloliter," ucap Agus, Rabu (14/7).APBNP 2010 menyebutkan, kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebanyak 36,5 juta kiloliter. Sementara, berdasarkan estimasi BPH Migas, konsumsi BBM bersubsidi pada 2010 akan membengkak mencapai 40,1 - 40,5 juta kiloliter. Melonjaknya pemakaian BBM ini yang membuat pemerintah risau. Karena dapat membengkakkan subsidi BBM.Dalam APBN P 2010, pemerintah bersama DPR telah menyetujui penambahan subsidi BBM sebesar Rp 20,6 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010. Subsidi BBM naik dari alokasi awal APBN 2010 sebesar Rp 68,7 triliun menjadi Rp 89,3 triliun.Sebelumnya Agus Martowardojo, Menteri Keuangan mengatakan, jika pemakaiannya di atas target. Kemungkinan akan ada subsidi tambahan. Rencananya, pembiayaannya bisa diambil dari cadangan risiko fiskal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.