APEC Bali hasilkan 7 poin kesepakatan strategis



JAKARTA. Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Nusa Dua, Bali, berakhir pada hari ini, Selasa (8/10).

Setelah melalui perdebatan panjang serta diskusi yang intensif dan produktif, KTT APEC 2013 menghasilkan tujuh poin kesepakatan strategis. Hal itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tuan rumah APEC 2013 di Bali seperti dikutip dari teks pidato resmi Presiden yang diperoleh KONTAN.

Pertama, para pemimpin APEC sepakat meningkatkan upaya untuk mencapai Bogor Goals pada tahun 2020 mendatang. "Kami berbagi pandangan bahwa semua ekonomi APEC harus terus memperoleh hasil dari kerjasama APEC," tutur SBY. Sejalan dengan komitmen tersebut, para pemimpin APEC sepakat mengambil langkah lebih lanjut dalam memberdayakan, menarik dan membuka kesempatan bagi semua pemangku kepentingan, untuk berpartisipasi dalam APEC dan memperoleh manfaat atas itu. Kedua, disepakati bersama untuk meningkatkan perdagangan intra anggota APEC atau perdagangan intra daerah, termasuk memfasilitasi perdagangan, dari sistem perdagangan multilateral di negara-negara anggota APEC. Para pemimpin APEC mendukung sistem perdangan multilateral tersebut. Ketiga, para pemimpin APEC sepakat mempercepat  APEC's physical, institutional, and people to people connectivity. Dalam konteks ini, para pemimpin APEC berkomitmen mendukung upaya konektivitas strategis di wilayah anggota-anggota APEC melalui pengembangan pembangunan di bidang infrastruktur dan investasi. "Kami berpandangan bahwa konektivitas dapat membantu mengurangi biaya produksi dan transportasi, memperkuat rantai pasokan regional, dan meningkatkan usaha di daerah. Dan pada saat yang sama, pembangunan infrastruktur dan konektivitas akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan menjamin keamanan kerja," terang SBY. Keempat, para pemimpin kembali menegaskan komitmen mereka akan tercapainya pertumbuhan ekonomi global yang kuat, seimbang, berkelanjutan dan inklusif. Dalam hal itu, pemimpin anggota APEC sepakat memfasilitasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), termasuk kaum mudah dan perempuan yang mengembangkan usaha. Sebab usaha UKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Kelima, para pemimpin sepakat, bekerjasama dalam meningkatkan pasokan pangan regional, pasokan energi dan terjaminnya kebutuhan air bersih. Upaya tersebut dilakukan, dalam rangka menghadapi tantangan pertumbuhan jumlah penduduk dan dampak negatif perubahan iklim. "Pada KTT di Bali ini, kami melihat persoalan ini secara holistik (menyeluruh)," kata SBY. Keenam, kesepakatan dalam memastikan sinergi anggota-anggota APEC dan saling melengkapi dengan proses multilateral dan regional lainnya seperti East Asia Summit dan G20. SBY bilang, hal itu penting karena dunia kita saat ini ditandai dengan beberapa arsitektur kemitraan ekonomi. Ketujuh, para pemimpin APEC sepakat melakukan kerjasama yang erat dengan sektor bisnis melalui Business Advisory Council (ABAC). Hal ini dinilai penting untuk mencapai tujuan perdagangan bebas dan terbuka termasuk di bidang investasi. Dengan kesepakatan tersebut, SBY dan para pemimpin APEC lainnya ingin menyampaikan kepada dunia bahwa anggota APEC akan terus memainkan peran penting di bidang ekonomi global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan