SEMARANg. Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Tengah mengeluhkan ketersediaan lahan untuk membangun rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP)."Memang bertahun-tahun untuk angka rumah sederhana selalu backlog, lahan sudah terlalu mahal," kata Ketua DPD Apersi Jawa Tengah Bayu Rama Djati di Semarang, Senin (6/3).Dia mengatakan, khusus di Jawa Tengah, angka kekurangan rumah sederhana sekitar 1 juta unit dengan perhitungan angka kesenjangan atau backlog setiap tahunnya sekitar 15.000-20.000 unit.
"Nantinya angka 1 juta unit ini akan terus bertambah, apalagi rumah sederhana tidak mungkin dapat dibangun di kota-kota besar seperti Semarang dan Solo," katanya. Menurut Bayu, dari seluruh daerah di Jawa Tengah tidak banyak kabupaten yang masih bisa dibangun rumah sederhana program FLPP. Beberapa di antaranya yang masih bisa dibangun rumah sederhana, di antaranya Pati, Demak, Purworejo, Karanganyar, Pemalang, Tegal, dan Kendal. "Itu pun harus disesuaikan dengan permintaannya, karena kita juga harus melihat daerah tersebut banyak terdapat industri atau tidak," paparnya. Dia mengatakan, seperti halnya di Kabupaten Kendal, pasti permintaan banyak karena adanya Kawasan Industri Kendal (KIK).