KONTAN.COID - JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) APERSI, Junaidi Abdillah, merasa pesimis terhadap penjualan rumah tapak pada tahun 2024. Menurutnya, penurunan penjualan rumah tapak bersubsidi, khususnya KPR FLPP, sangat dipengaruhi oleh terbatasnya kuota yang diberikan pemerintah. "Penurunan penjualan rumah subsidi sangat signifikan karena kuota FLPP yang sudah habis sejak dua bulan lalu. Seharusnya, kuota FLPP yang dibutuhkan sekitar 230.000 unit per tahun, namun yang diberikan pemerintah hanya sekitar 200.000 unit, bahkan pada akhir-akhir ini baru ditambah 34.000 unit," ujar Junaidi kepada KONTAN, Selasa (3/12). Junaidi menegaskan bahwa meskipun jumlah konsumen yang siap membeli rumah dengan KPR subsidi sudah mencapai sekitar 32.000 orang yang telah disetujui oleh bank, terbatasnya kuota tersebut membuat banyak calon pembeli tidak bisa melanjutkan proses pembelian rumah.
APERSI Pesimis terhadap Penjualan Rumah Tapak 2024
KONTAN.COID - JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) APERSI, Junaidi Abdillah, merasa pesimis terhadap penjualan rumah tapak pada tahun 2024. Menurutnya, penurunan penjualan rumah tapak bersubsidi, khususnya KPR FLPP, sangat dipengaruhi oleh terbatasnya kuota yang diberikan pemerintah. "Penurunan penjualan rumah subsidi sangat signifikan karena kuota FLPP yang sudah habis sejak dua bulan lalu. Seharusnya, kuota FLPP yang dibutuhkan sekitar 230.000 unit per tahun, namun yang diberikan pemerintah hanya sekitar 200.000 unit, bahkan pada akhir-akhir ini baru ditambah 34.000 unit," ujar Junaidi kepada KONTAN, Selasa (3/12). Junaidi menegaskan bahwa meskipun jumlah konsumen yang siap membeli rumah dengan KPR subsidi sudah mencapai sekitar 32.000 orang yang telah disetujui oleh bank, terbatasnya kuota tersebut membuat banyak calon pembeli tidak bisa melanjutkan proses pembelian rumah.