Apersi: PLN krisis meteran listrik



JAKARTA. Selain krisis pasokan listrik, ternyata saat ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga mengalami krisis meteran listrik. Akibatnya tidak hanya byar pet di sejumlah kawasan Indonesia, sejumlah pengembang perumahan juga mengeluhkan lambannya PLN memasang sambungan listrik baru.  

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Eddy Ganefo berharap PLN lebih memprioritaskan listrik untuk pemukiman masyarakat berpenghasilan rendah. "Kita harapkan PLN memprioritaskan penyediaan meteran listrik, terutama untuk pemukiman masyarakat berpenghasilan rendah," katanya ke KONTAN, Selasa (3/6).

Penyediaan meteran listrik menjadi tanggung jawab PLN. Saat ini kebutuhan rumah untuk masyarakat sekitar 15 juta unit. Saat ini produksi per tahunnya hanya sekitar 100 hingga 200.000 unit. "Kalau dengan jumlah ini saja tak bisa mencukupi, bagaimana untuk kebutuhan seluruh rumah nantinya," jelas Eddy.


Menurut Eddy, akibat kurangnya pasokan meteran listrik, di lapangan pemasangan meteran baru yang resminya berbiaya sekitar Rp 1 juta, membengkak menjadi Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Oleh karena itu Eddy juga mengusulkan agar harga pemasangan listrik baru rumah masyarakat berpenghasilan rendah dengan rumah mewah berbeda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa