KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (
APEX) berencana memulai pekerjaan pengeboran darat untuk PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di wilayah Ulubelu, Lampung, pada kuartal pertama tahun ini. Corporate Secretary PT Apexindo Pratama Duta Tbk Frieda Salvantina mengatakan, APEX berencana melakukan spud in (tajak sumur) di WK tersebut pada kuartal I 2023. “Untuk segmen rig darat, pada tahun 2022 Apexindo berhasil mendapatkan satu kontrak untuk geothermal/panas bumi dari PGE Ulubelu yang rencananya akan dimulai pada kuartal 1 2023,” tutur Frieda kepada Kontan.co.id, Kamis (5/1).
Sebelumnya, APEX telah menerima surat penunjukan pemenang tender dari PGE pada September 2022 lalu. Kontrak yang dimenangkan memiliki nilai US$ 15,8 juta untuk pekerjaan 6 sumur.
Baca Juga: Utilisasi Rig Darat Apexindo Pratama Duta (APEX) Mulai Kembali Produktif pada 2023 Frieda tidak merinci seperti apa dampak dimulainya pekerjaan tersebut terhadap kinerja keuangan perusahaan pada tahun ini. Yang terang, kontrak terbaru tersebut menambah portfolio kontrak kelolaan APEX yang sedang berjalan. Asal tahu saja, selain kontrak dengan PGE, APEX juga tengah mengerjakan sejumlah kontrak berjalan lainnya dengan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, Kalimantan Timur. Salah satu kontrak di antaranya memiliki nilai US$ 49,2 juta. Kontrak tersebut direncanakan berlangsung selama 30 bulan dengan rincian 12 bulan initial + 6 bulan opsional + 12 bulan opsional. Menurut rencana, pekerjaan kontrak yang telah dimulai pada September 2021 tersebut selesai pada Maret 2024 mendatang, digarap menggunakan Rig Raisis (nama rig APEX). Kontrak lainnya bernilai US$ 68 juta. Kontrak tersebut memiliki periode 1,5 tahun (dengan opsi perpanjangan 1 tahun + 1 tahun). Kontrak tersebut dimulai pada tahun 2021 lalu, digarap dengan menggunakan Rig Yani. Selain itu, ada pula kontrak senilai US$ 85,6 juta. Kontrak tersebut memiliki durasi 3 tahun dengan rincian 2 tahun initial dan 1 tahun opsional. Menurut rencana, kontrak tersebut berlangsung selama Juli 2021-Juni 2024. “Untuk tahun 2023, Perseroan berharap agar seluruh kontrak yang berjalan saat ini dapat terealisasi dengan baik, sehingga tingkat utilisasi Perseroan dapat terjaga,” tutur Frieda.
Baca Juga: Raih Proyek Panas Bumi, Rig Darat Apexindo (APEX) Mulai Produktif pada 2023 Sedikit informasi, utilisasi rig lepas pantai APEX per akhir November 2022 mencapai sekitar 84%, mengalami peningkatan dibandingkan utilisasi rig lepas pantai di tahun 2021 yang sebesar 55%. Belum ketahuan seperti apa dampak kenaikan utilisasi rig lepas pantai tersebut terhadap kinerja keuangan APEX, sebab, saat tulisan ini dibuat, APEX belum merilis laporan keuangan tahunan untuk tahun buku 2022. Namun, laporan keuangan interim perusahaan memang menunjukkan adanya kenaikan kinerja topline di sepanjang sembilan bulan pertama 2022.
Tercatat, pendapatan APEX melesat 55,54% secara tahunan dari semula US$ 41,66 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 64,80 juta di Januari-September 2022. Hanya saja, APEX membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 63,40 juta pada Januari-September 2022 seturut kenaikan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Sedikit informasi, APEX membukukan Kerugian Penjualan Aset Tetap alias Loss on Sale Property and Equipment sebesar US$ 84,33 juta di Januari-September 2022. Sebelumnya, komponen/item tersebut tidak ada dalam pembukuan APEX di periode Januari-September 2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi