JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta kembali memperpanjang kontrak dengan kontraktor migas, Santos Sampang Pte Ltd. Kontrak bertajuk provision of Oyong production Barge services tersebut berlaku selama satu tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun. Kontrak ini diteken Apexindo bersama PT Radiant Utama Interinsco Tbk dan PT Supraco Lines yang tergabung dalam konsorsium. Santos akan menggunakan floating production, storage, and offloading vessel (FPSO) milik Apexindo untuk kepentingan produksi gas di lapangan Oyong, Blok Sampang, Jawa Timur. Sayangnya, Sekretaris Perusahaan Apexindo Frieda Salvantina, tidak bersedia menyebut nilai kontrak tersebut. Alasannya, meski FSPO bernama Sea Good 101 tersebut milik Apexindo, mereka terikat komitmen dengan mitra lain dalam konsorsium tersebut, yakni PT Radiant Utama Interinsco Tbk dan PT Supraco Lines. "Karena terikat dengan konsorsium, kami tidak bisa disclosed nilai kontraknya," kata Frieda kepada KONTAN, Rabu (18/9).
Meski sudah menjalin kerjasama dengan Santos sejak lama, pendapatan Apexindo dari perusahaan itu tampaknya tak terlalu signifikan. Dalam laporan keuangan semester I-2013, Santos Sampang tak tercatat sebagai perusahaan yang berkontribusi lebih dari 10% terhadap total pendapatan Apexindo. Total E&P yang terbesar Selain dengan Santos, Apexindo sudah mengikat beberapa kontrak penggunaan aset perusahaan dengan klien. Pada 18 Februari 2013, emiten berkode saham APEX, itu menandatangani kontrak perpanjangan jasa lima rig dengan Total E&P Indonesie. Kontrak sewa kelima rig tersebut berlangsung hingga 2016 mendatang. Total E&P mengoperasikan kelima rig tersebut di ladang gas Blok Mahakam. Boleh jadi, ini adalah nilai kontrak terbesar yang diteken Apexindo selama 2013, yakni mencapai US$ 590 juta, setara Rp 6,785 triliun (kurs Rp 11.500 per USD). Berdasarkan laporan keuangan APEX semester I-2013, pendapatan yang berasal dari Total E&P itu mencapai US$ 81,72 juta. Ini setara dengan sekitar 66,23% total pendapatan Apexindo di paruh pertama 2013. Sementara pada Mei 2013, Apexindo mendapatkan kontrak dari Vico Indonesia senilai US$17,53 juta. Jasa pemboran darat yang akan dilakukan APEX di wilayah Kalimantan Timur tersebut berlaku selama 6 bulan dengan opsi selama 6 bulan. Tahun lalu, APEX juga meneken perpanjangan kontrak senilai US$ 7,1 juta dengan Vico untuk Rig 5 milik mereka. Kontrak tersebut berupa proyek pengeboran di Nilam, Kalimantan Timur.