JAKARTA. Kalangan pengusaha penggemukan sapi atau feedloter mendukung langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang berencana merevisi harga referensi impor sapi. Penyesuaian itu menyusul terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang berlangsung sejak akhir tahun 2013 lalu. Joni Liano Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana pemerintah untuk menaikkan harga referensi impor tersebut. "Penyesuaian dollar wajar-wajar saja, kalau mereka paham dengan itu," kata Joni. Menurut Joni bila pemerintah memaksakan untuk tetap mematok impor dengan harga referensi Rp 76.000 per kg hal tersebut akan sulit dilakukan. Seperti diketahui, dalam kebijakan stabilisasi harga daging sapi tersebut kalangan pengusaha diminta untuk mendukung program tersebut.
Apfindo dukung kenaikan harga referensi impor sapi
JAKARTA. Kalangan pengusaha penggemukan sapi atau feedloter mendukung langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang berencana merevisi harga referensi impor sapi. Penyesuaian itu menyusul terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang berlangsung sejak akhir tahun 2013 lalu. Joni Liano Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana pemerintah untuk menaikkan harga referensi impor tersebut. "Penyesuaian dollar wajar-wajar saja, kalau mereka paham dengan itu," kata Joni. Menurut Joni bila pemerintah memaksakan untuk tetap mematok impor dengan harga referensi Rp 76.000 per kg hal tersebut akan sulit dilakukan. Seperti diketahui, dalam kebijakan stabilisasi harga daging sapi tersebut kalangan pengusaha diminta untuk mendukung program tersebut.