API gelar pameran panas bumi



JAKARTA, Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) kembali menggelar Indonesia International Geothermal Convention and Exhibitioan (IIGCE) 2015 dan Indonesia EBTKE ConEx 2015. Konvensi dan pameran panas bumi terbesar di Indonesia ini diadakan di Jakarta Convention Center.

Dalam acara ini dibahas beberapa hal yang menghambat pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Ketua API, Abadi Poernomo mengatakan, ada empat persoalan mendasar yang menghambat pengembangan panas bumi.

Pertama, informasi potensi panas bumi yang belum didukung data-data yang valid untuk mendasari perkiraaan. Kedua, masalah tarif/harga listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sesuai tingkat risiko eksplorasi dan eksploitasi cadangan panas bumi.


Ketiga, batas waktu dan komitmen pemenang lelang wilayah kerja panas bumi (WKP) untuk merealisasikan pembangunan proyek dalam kurun waktu yang ditargetkan. Terakhir adalah peraturan perundangan yang memberikan kepastian dalam pengembangan panas bumi.

"Acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam pengembangan energi panas bumi secara signifikan, sehingga dapat memenuhi kemakmuran bangsa," ujar Abadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri