JAKARTA. Industri tekstil mengaku yang paling siap menyongsong Indonesia kembali bergabung dalam perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP). Namun, ada beberapa aturan yang harus dipenuhi untuk ekspor pakaian jadi agar mendapat fasilitas dari perjanjian tersebut. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, ada ketentuan dalam TPP yang harus dipatuhi untuk mendapat fasilitas pemotongan tarif. Salah satunya adalah yarn forward atau atau rule of origin. ”Jadi ekspor pakaian jadi yang ingin mendapat pemotongan tarif, proses pembuatanya mulai dari benang hingga kain garmen dilakukan oleh negara anggota TPP,” kata Ade kepada Kontan (7/3).
API: Tekstil Indonesia siap bersaing di TPP
JAKARTA. Industri tekstil mengaku yang paling siap menyongsong Indonesia kembali bergabung dalam perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP). Namun, ada beberapa aturan yang harus dipenuhi untuk ekspor pakaian jadi agar mendapat fasilitas dari perjanjian tersebut. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, ada ketentuan dalam TPP yang harus dipatuhi untuk mendapat fasilitas pemotongan tarif. Salah satunya adalah yarn forward atau atau rule of origin. ”Jadi ekspor pakaian jadi yang ingin mendapat pemotongan tarif, proses pembuatanya mulai dari benang hingga kain garmen dilakukan oleh negara anggota TPP,” kata Ade kepada Kontan (7/3).