JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan segera melakukan pengecekan atas kasus dugaan perlakuan tidak manusiawi dari kontraktor terhadap buruh pabrik pembuat sepatu Nike di Sukabumi, Tangerang. Menurut Ketua Umum Apindo Sofjan Winandi, hingga saat ini ia belum menerima laporan adanya karyawan perusahaan sepatu di pabrik milik Pou Chen Group asal Taiwan ini yang teraniaya, sebagaimana dilaporkan Associate Press hari ini (14/7). “Tapi memang Pabrik Pou Chen itu adalah salah satu anggota Apindo yang ada di Banten,” ujarnya.Menurutnya, para pekerja di pabrik itu umumnya pekerja asal Indonesia. Oleh karena, itu kita masih harus cek pada mereka, apakah benar ada tindak penganiayaan dan siapa pihak yang melakukannya" ujar Sofyan saat dihubungi KONTAN, Kamis (14/7).Seperti berita yang dikutip KONTAN pagi tadi, pekerja Indonesia di perusahaan sepatu Nike itu diperlakukan tak layak seperti dilempari sepatu oleh supervisor pada para buruh, ditampar muka mereka, bahkan memanggil pekerja dengan sebutan nama-nama binatang.Namun Sofjan berjanji, bila terbukti pihak Pou Chen bersalah maka Apindo bakal membantu membela hak karyawan. "Kita akan laporkan ke pihak berwajib. Tapi tetap saja, harus ditelusuri apakah karyawan melakukan kesalahan atau tidak," ungkapnya.Sekadar informasi, Pabrik Pou Chen Group pemilik merek sepatu Converse ini terletak 100 kilometer atau 60 mil dari Jakarta. Pabrik telah berhenti memproduksi sepatu dengan merek Converse setelah Nike mencaplok perusahaan ini selama empat tahun terakhir.Perusahaan asal Taiwan ini memiliki sekitar 10.000 pekerja yang didominasi oleh perempuan. Mereka menerima bayaran 50 sen per jam.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Apindo akan teliti pabrik Nike yang diduga menganiaya karyawan di Sukabumi
JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan segera melakukan pengecekan atas kasus dugaan perlakuan tidak manusiawi dari kontraktor terhadap buruh pabrik pembuat sepatu Nike di Sukabumi, Tangerang. Menurut Ketua Umum Apindo Sofjan Winandi, hingga saat ini ia belum menerima laporan adanya karyawan perusahaan sepatu di pabrik milik Pou Chen Group asal Taiwan ini yang teraniaya, sebagaimana dilaporkan Associate Press hari ini (14/7). “Tapi memang Pabrik Pou Chen itu adalah salah satu anggota Apindo yang ada di Banten,” ujarnya.Menurutnya, para pekerja di pabrik itu umumnya pekerja asal Indonesia. Oleh karena, itu kita masih harus cek pada mereka, apakah benar ada tindak penganiayaan dan siapa pihak yang melakukannya" ujar Sofyan saat dihubungi KONTAN, Kamis (14/7).Seperti berita yang dikutip KONTAN pagi tadi, pekerja Indonesia di perusahaan sepatu Nike itu diperlakukan tak layak seperti dilempari sepatu oleh supervisor pada para buruh, ditampar muka mereka, bahkan memanggil pekerja dengan sebutan nama-nama binatang.Namun Sofjan berjanji, bila terbukti pihak Pou Chen bersalah maka Apindo bakal membantu membela hak karyawan. "Kita akan laporkan ke pihak berwajib. Tapi tetap saja, harus ditelusuri apakah karyawan melakukan kesalahan atau tidak," ungkapnya.Sekadar informasi, Pabrik Pou Chen Group pemilik merek sepatu Converse ini terletak 100 kilometer atau 60 mil dari Jakarta. Pabrik telah berhenti memproduksi sepatu dengan merek Converse setelah Nike mencaplok perusahaan ini selama empat tahun terakhir.Perusahaan asal Taiwan ini memiliki sekitar 10.000 pekerja yang didominasi oleh perempuan. Mereka menerima bayaran 50 sen per jam.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News