JAKARTA. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani menilai visi ekonomi calon presiden Joko Widodo lebih membumi ketimbang lawannya.Penilaian ini disampaikan Franky menanggapi debat calon presiden kedua yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6). Menurutnya apa yang disampaikan Jokowi terasa mengena karena didukung pengalaman dan praktik selama menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. "Pak Jokowi telah bekerja sehingga masyarakat dapat menilai dari jejak yang sudah ditorehkan di Solo dan Jakarta. Apa yang disampaikan dalam debat hanya semacam pengingat bagi masyarakat. Itulah mengapa visi ekonomi Jokowi lebih membumi," imbuh Franky. Dia menambahkan kalangan pengusaha lebih mudah memprediksi kebijakan ekonomi Jokowi menilik caranya memerintah Solo dan Jakarta.Franky merasa optimistis problem industri nasional selama ini akan teratasi jika Jokowi menjadi Presiden nanti. Problem tersebut mulai dari ketersediaan energi, ekonomi biaya tinggi hingga pembenahan infrastruktur.
Apindo: Jokowi lebih membumi
JAKARTA. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani menilai visi ekonomi calon presiden Joko Widodo lebih membumi ketimbang lawannya.Penilaian ini disampaikan Franky menanggapi debat calon presiden kedua yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6). Menurutnya apa yang disampaikan Jokowi terasa mengena karena didukung pengalaman dan praktik selama menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. "Pak Jokowi telah bekerja sehingga masyarakat dapat menilai dari jejak yang sudah ditorehkan di Solo dan Jakarta. Apa yang disampaikan dalam debat hanya semacam pengingat bagi masyarakat. Itulah mengapa visi ekonomi Jokowi lebih membumi," imbuh Franky. Dia menambahkan kalangan pengusaha lebih mudah memprediksi kebijakan ekonomi Jokowi menilik caranya memerintah Solo dan Jakarta.Franky merasa optimistis problem industri nasional selama ini akan teratasi jika Jokowi menjadi Presiden nanti. Problem tersebut mulai dari ketersediaan energi, ekonomi biaya tinggi hingga pembenahan infrastruktur.