JAKARTA. Pengusaha tetap berkomitmen untuk ikut dalam program Jaminan Kesehatan Nasional. Mendekati batas waktu yang telah disepakati yakni akhir Juni mendatang, setidaknya hingga saat ini sudah ada lebih dari 50% dari anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang telah bergabung dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sekretaris Jenderal Apindo Sanny Iskandar mengatakan, meski telah melakukan kesepakatan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, namun pihaknya tetap menuntut ada perbaikan-perbaikan dari sisi teknis yang harus segera diselesaikan oleh BPJS Kesehatan. Beberapa penyelesaian dan perbaikan tersebut di antaranya terkait dengan fasilitas kesehatan dan pelayanan. Kemudahan pendaftaran, serta koordinasi yang baik dengan asosiasi asuransi komersial. "Selama ini sudah banyak perusahaan yang pelayanan kesehatan terhadap karyawannya baik, seperti menggunakan reimbursement, memakai klinik-klinik yang dikelola perusahaan, atau telah mendaftarkan karyawannya ke asuransi komersial," kata Sanny, Rabu (1/4). BPJS Kesehatan juga diharapkan bergerak cepat ke daerah-daerah untuk menjemput bola. Pasalnya, selama ini tidak semua pelayanan BPJS Kesehatan antar daerah sama. Sehingga, masih perlu adanya toleransi bagi pengusaha di daerah tertentu dalam pendaftaran BPJS Kesehatan tersebut. Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Chazali H Situmorang mengatakan, dari kalangan pengusaha yang melakukan pendaftaran BPJS kesehatan terus bergerak berjalan sesuai dengan harapan kesepakatan sebelumnya. "Mereka memahami kalau dari peserta banyak yang daftar, kalau untuk aktivasi masuk ada yang belum," kata Chazali. Meski demikian, Chazali mengingatkan batas waktu bagi kalangan pengusaha untuk mengikuti BPJS Kesehatan ini adalah pada bulan Juni mendatang. Sehingga tidak akan ada toleransi bagi perusahaan yang membelotnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Apindo komitmen ikut BPJS Kesehatan
JAKARTA. Pengusaha tetap berkomitmen untuk ikut dalam program Jaminan Kesehatan Nasional. Mendekati batas waktu yang telah disepakati yakni akhir Juni mendatang, setidaknya hingga saat ini sudah ada lebih dari 50% dari anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang telah bergabung dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sekretaris Jenderal Apindo Sanny Iskandar mengatakan, meski telah melakukan kesepakatan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, namun pihaknya tetap menuntut ada perbaikan-perbaikan dari sisi teknis yang harus segera diselesaikan oleh BPJS Kesehatan. Beberapa penyelesaian dan perbaikan tersebut di antaranya terkait dengan fasilitas kesehatan dan pelayanan. Kemudahan pendaftaran, serta koordinasi yang baik dengan asosiasi asuransi komersial. "Selama ini sudah banyak perusahaan yang pelayanan kesehatan terhadap karyawannya baik, seperti menggunakan reimbursement, memakai klinik-klinik yang dikelola perusahaan, atau telah mendaftarkan karyawannya ke asuransi komersial," kata Sanny, Rabu (1/4). BPJS Kesehatan juga diharapkan bergerak cepat ke daerah-daerah untuk menjemput bola. Pasalnya, selama ini tidak semua pelayanan BPJS Kesehatan antar daerah sama. Sehingga, masih perlu adanya toleransi bagi pengusaha di daerah tertentu dalam pendaftaran BPJS Kesehatan tersebut. Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Chazali H Situmorang mengatakan, dari kalangan pengusaha yang melakukan pendaftaran BPJS kesehatan terus bergerak berjalan sesuai dengan harapan kesepakatan sebelumnya. "Mereka memahami kalau dari peserta banyak yang daftar, kalau untuk aktivasi masuk ada yang belum," kata Chazali. Meski demikian, Chazali mengingatkan batas waktu bagi kalangan pengusaha untuk mengikuti BPJS Kesehatan ini adalah pada bulan Juni mendatang. Sehingga tidak akan ada toleransi bagi perusahaan yang membelotnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News