KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wacana pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang akan menaikkan tarif PPh pada barang impor dinilai bisa membatasi pergerakan para pengusaha dalam melakukan penjualan. Pasalnya kebijakan dinilai sangat riskan dan bisa menjadi boomerang untuk pemerintah yang sedang gencar untuk mendorong ekspor. Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan bahwa dirinya mengingatkan pada pemerintah agar lebih berhati- hati dalam menerapkan kebijakan ini karena saat ini industri manufaktur Indonesia yang mulai tumbuh dan jangan sampai ini menjadi kontraproduktif terhadap keinginan pemerintah untuk mendorong ekspor bernilai tambah tinggi. Ia juga menambahkan pada saat ini pemerintah sedang giat dengan membuka pasar melalui perundingan FTA, dan menarik investasi. Dirinya menilai bila pemerintah menerapkan kebijakan ini akan memberikan mixed signals kepada investor maupun mitra perundingan Indonesia. Selain itu pemerintah juga harus waspada terhadap kebijakan retaliasi.
Apindo minta pemerintah hati-hati naikkan PPh impor
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wacana pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang akan menaikkan tarif PPh pada barang impor dinilai bisa membatasi pergerakan para pengusaha dalam melakukan penjualan. Pasalnya kebijakan dinilai sangat riskan dan bisa menjadi boomerang untuk pemerintah yang sedang gencar untuk mendorong ekspor. Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan bahwa dirinya mengingatkan pada pemerintah agar lebih berhati- hati dalam menerapkan kebijakan ini karena saat ini industri manufaktur Indonesia yang mulai tumbuh dan jangan sampai ini menjadi kontraproduktif terhadap keinginan pemerintah untuk mendorong ekspor bernilai tambah tinggi. Ia juga menambahkan pada saat ini pemerintah sedang giat dengan membuka pasar melalui perundingan FTA, dan menarik investasi. Dirinya menilai bila pemerintah menerapkan kebijakan ini akan memberikan mixed signals kepada investor maupun mitra perundingan Indonesia. Selain itu pemerintah juga harus waspada terhadap kebijakan retaliasi.