KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemerintah tidak perlu cemas mengenai pemberian fasilitas Generalized System Preferences (GSP) oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Pasalnya dengan adanya fasilitas tersebut menunjukkan bahwa Indonesia-AS adalah teman sejawat yang saling membutuhkan dan saling melengkapi. "Kita tidak dalam posisi rivalitas, justru selama ini pondasi hubungan yang terjalin bersifat positif dan saling menguntungkan. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk cemas terhadap berbagai review kebijakan yang dilakukan oleh AS selama pemerintah konsisten dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan tidak mengeluarkan kebijakan yang justru kontraproduktif,” ujar Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Apindo bidang Hubungan Internasional dan investasi pada Kontan.co.id, Selasa (24/7). Shinta ,mengungkapkan dari total tiga paramater review kelayakan GSP, Indonesia saat ini tengah direview terkait akses pasar yang “fair” dan “equitable” terhadap produk barang, jasa dan investasi AS.
Apindo: Pengusaha tak perlu cemas dengan fasilitas GSP
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemerintah tidak perlu cemas mengenai pemberian fasilitas Generalized System Preferences (GSP) oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Pasalnya dengan adanya fasilitas tersebut menunjukkan bahwa Indonesia-AS adalah teman sejawat yang saling membutuhkan dan saling melengkapi. "Kita tidak dalam posisi rivalitas, justru selama ini pondasi hubungan yang terjalin bersifat positif dan saling menguntungkan. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk cemas terhadap berbagai review kebijakan yang dilakukan oleh AS selama pemerintah konsisten dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan tidak mengeluarkan kebijakan yang justru kontraproduktif,” ujar Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Apindo bidang Hubungan Internasional dan investasi pada Kontan.co.id, Selasa (24/7). Shinta ,mengungkapkan dari total tiga paramater review kelayakan GSP, Indonesia saat ini tengah direview terkait akses pasar yang “fair” dan “equitable” terhadap produk barang, jasa dan investasi AS.