Apindo Sebut Thomas Djiwandono Cocok Jadi Kandidat Menteri Bidang Ekonomi Prabowo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyusunan kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto ditunggu banyak kalangan, tak terkecuali pengusaha. 

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibrani mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu daftar sosok menteri yang akan ditempatkan di bidang ekonomi. 

Baca Juga: Menilik Kriteria Menteri Keuangan yang Ideal Bagi Pasar Modal


Hanya saja, ia melihat Thomas Djiwandono yang baru dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) masih cocok dipertahankan untuk bekerja sebagai pembantu presiden di bidang perekonomian. 

"Saya lihat dengan Pak Tommy ya, Pak Thomas Djiwandono ya. Saya kira dengan performance beliau selama ini saya masih berharap bahwa dia bisa ada titisan dari Bapaknya (Sudrajat Djiwandono) gitu kan," ujar Franky di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9). 

"Dan juga kakeknya (Sumitro Djojohadikusumo) tentunya kan yang bisa melewati berbagai krisis," lanjutnya. 

Baca Juga: Menteri Ekonomi yang Didominasi Politisi Bisa Turunkan Kepercayaan Investor

Diketahui, Sudrajat Djiwandono merupakan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) di masa Orde Baru. Sudrajat menjabat sebagai Gubernur BI sejak 1993 hingga 1998 silam.

Sementara itu, Sumitro Djojohadikusumo merupakan mantan Menteri Keuangan di era Presiden Soekarno (Orde Lama).

Lebih lanjut, Franky mengklaim APINDO sendiri telah memberikan berbagai masukan kepada tim ahli Prabowo Subianto terkait sosok menteri yang dibutuhkan dunia usaha, termasuk isu-isu dibidang perekonomian. 

Salah satu yang menjadi masukan Apindo adalah terkait wacana presiden terpilih dalam memisahkan urusan Perumahaan dari Kementerian Pekerjaan Umum. 

Baca Juga: Prabowo Dikabarkan Tambah Jumlah K/L, Kemenkeu: Anggarannya Sudah Ada di RAPBN 2025

Menurutnya, hal ini sudah menjadi kajian serius di tim ahli Prabowo dan Apindo menjadi salah satu pihak yang dimintai banyak arahan terkait wacana ini. 

"Pasti dia (Prabowo) akan lebih banyak masukan yang sifatnya bagaimana mencari orang-orang yang bisa melewati masa yang tidak mudah ini. Dan menurut saya tidak harus orang yang punya track record yang sebelumnya," tambahnya. 

Selanjutnya: Menakar Dampak Utang Jumbo Perusahaan BUMN Terhadap Kinerja Industri Perbankan

Menarik Dibaca: Kena Hack, Platform Indodax Masih Belum Bisa Diakses

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto