KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Cocoa Sustainability Partnership (CSP), dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) baru saja meluncurkan Kurikulum Nasional dan Modul Pelatihan Budi Daya Berkelanjutan dan Pasca Panen Kakao. Kurikulum serta modul pelatihan budi daya ini bertujuan untuk meningkatkan produksi serta mutu kakao di Indonesia. Pasalnya, beberapa tahun terakhir produksi kakao Indonesia terus mengalami penurunan. Bahkan, impor biji kakao tahun 2017 meningkat pesat menjadi sekitar 200.000 ton. Ketua Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) Arief Zamroni menanggapi adanya kurikulum dan budaya ini dengan positif, pasalnya dengan kurikulum tersebut petani dapat mengetahui seperti apa permasalahan yang harus dihadapi serta langkah apa yang harus diambil oleh petani.
APKAI sambut positif kurikulum dan modul pelatihan budi daya kakao
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Cocoa Sustainability Partnership (CSP), dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) baru saja meluncurkan Kurikulum Nasional dan Modul Pelatihan Budi Daya Berkelanjutan dan Pasca Panen Kakao. Kurikulum serta modul pelatihan budi daya ini bertujuan untuk meningkatkan produksi serta mutu kakao di Indonesia. Pasalnya, beberapa tahun terakhir produksi kakao Indonesia terus mengalami penurunan. Bahkan, impor biji kakao tahun 2017 meningkat pesat menjadi sekitar 200.000 ton. Ketua Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) Arief Zamroni menanggapi adanya kurikulum dan budaya ini dengan positif, pasalnya dengan kurikulum tersebut petani dapat mengetahui seperti apa permasalahan yang harus dihadapi serta langkah apa yang harus diambil oleh petani.