KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung mengkritisi adanya keterlibatan asing dalam penyusunan kebijakan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). Gulat mengungkapkan, dalam penyusunan ISPO ini terdapat gelontoran dana asing sebesar Rp 13 miliar untuk meneken keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan. “Saya tanya PPATK, benarkah itu masuk? benar. Kalau dirupiahkan kurang lebih Rp 13 miliar masuk dana waktu perancangan ISPO. Direvisi Perpres ISPO, masuk lagi (dana asing), makanya kemarin saya lapor ke KPK ke Kejagung, periksa tim itu,” ujarnya di Gedung Kementerian Pertanian, Kamis (4/7).
Apkasindo Kritisi Campur Tangan Asing dalam Penyusunan ISPO
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung mengkritisi adanya keterlibatan asing dalam penyusunan kebijakan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). Gulat mengungkapkan, dalam penyusunan ISPO ini terdapat gelontoran dana asing sebesar Rp 13 miliar untuk meneken keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan. “Saya tanya PPATK, benarkah itu masuk? benar. Kalau dirupiahkan kurang lebih Rp 13 miliar masuk dana waktu perancangan ISPO. Direvisi Perpres ISPO, masuk lagi (dana asing), makanya kemarin saya lapor ke KPK ke Kejagung, periksa tim itu,” ujarnya di Gedung Kementerian Pertanian, Kamis (4/7).