KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Ceria Indah Permata tengah mencoba memberikan solusi bagi pekerja informal atau masyarakat dengan penghasilan tidak tetap bisa mendapatkan fasilitas kredit kepemilikan rumah dengan merilis sebuah aplikasi yang dinamai Ceria. Ceria merupakan singkatan dari Celengan Elektronik Rakyat Indonesia. Aplikasi ini akan menjadi alat buat perbankan untuk menganalisa kemampuan mencicil konsumen pekerja informal, sebagai pengganti BI checking. Seperti diketahui, jumlah pekerja informal di Indonesia saat ini sangat besar. Sebagian besarnya tidak mampu mengakses fasilitas pembiayaan perumahan padahal banyak dari mereka memiliki pendapatan yang cukup besar setiap bulannya dan tetap memiliki kemampuan mencicil yang baik. Eddy Ganefo, Komisaris PT Ceria Indah Permata mengatakan, kehadiran aplikasi Ceria tersebut akan membantu masyarakat berpenghasil tetap untuk memiliki rumah. "Selama ini backlog rumah masih tinggi terutama dari masyarakat penghasilan tidak tetap. Mereka ini kasian karena di Bank tidak diterima untuk dapat fasilitas KPR. Oleh karena itu Aplikasi Ceria ini datang sebagai tools agar mereka lolos dari persyarakat bank untuk dari KPR." katanya pada Kontan.co.id, Rabu (14/11). Aplikasi Ceria ini nantinya bisa diunduh lewat perangkat IOS dan Android. Tahapannya, masyarakat pekerja informal seperti pedagang bakso, pedagang sate, pedagang warung dan lain-lain tinggal mengunduh aplikasi ini saja dan otomatis akan mendapatkan satu akun di bank yang menjadi mitra Ceria. Selanjutnya, para pekerja informal tinggal menabung saja ke akun yang sudah terdaftar tersebut. Syaratnya, jumlah tabungan dipatok minimal Rp 10.000 - Rp 100.000 per hari, tidak boleh kurang dan tidak bisa lebih. Perbankan nantinya akan menganalisis kemampuan mencicil dari para pemilik akun tersebut dalam jangka waktu empat bulan. Syarat yang akan lulus untuk bisa mendapatkan fasilitas KPR untuk rumah subdidi (FLPP) minimal harus bisa menabung Rp 1 juta per bulan dan Rp 4 juta dalam empat bulan. Eddy mengatakan, saat ini Ceria Indah Permata sudah bekerjasama dengan satu bank. Namun, dia belum mau mengungkapan bank mana yang sudah diajak kerjasama tersebut lantaran Aplikasi Cerai tersebut rencananya baru akan dirilis pada Desember 2018 mendatang. "Namun, nanti kami akan kerajsama dengan beberapa bank, ada swasta, ada BUMN, nanti uang para pekerja informal tersebut akan disimpan di mereka," jelas Eddy. Selain bekerjasama dengan Bank, Ceria Indah Permata juga akan bekerjasama dengan banyak merchant sehingga para pekerja informal akan mudah menabung dananya setiap hari dekat dengan lingkungannya. Selanjutnya, Aplikasi ini akan melakukan sinergi dengan pengembang yang tergabung dalam Asosiasi Pengembang Rumah Subsidi Seluruh Indonesia (Apersi) untuk memudahkan para pekerja informal tersebut mendapatkan hunian. "Jadi ini juga akan membantu para anggota Apersi untuk mendapatkan data pasar untuk proyek-proyek yang mereka kembangkan." tambah Eddy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aplikasi Ceria segera hadir untuk menganalisa kemampuan cicilan pekerja informal
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Ceria Indah Permata tengah mencoba memberikan solusi bagi pekerja informal atau masyarakat dengan penghasilan tidak tetap bisa mendapatkan fasilitas kredit kepemilikan rumah dengan merilis sebuah aplikasi yang dinamai Ceria. Ceria merupakan singkatan dari Celengan Elektronik Rakyat Indonesia. Aplikasi ini akan menjadi alat buat perbankan untuk menganalisa kemampuan mencicil konsumen pekerja informal, sebagai pengganti BI checking. Seperti diketahui, jumlah pekerja informal di Indonesia saat ini sangat besar. Sebagian besarnya tidak mampu mengakses fasilitas pembiayaan perumahan padahal banyak dari mereka memiliki pendapatan yang cukup besar setiap bulannya dan tetap memiliki kemampuan mencicil yang baik. Eddy Ganefo, Komisaris PT Ceria Indah Permata mengatakan, kehadiran aplikasi Ceria tersebut akan membantu masyarakat berpenghasil tetap untuk memiliki rumah. "Selama ini backlog rumah masih tinggi terutama dari masyarakat penghasilan tidak tetap. Mereka ini kasian karena di Bank tidak diterima untuk dapat fasilitas KPR. Oleh karena itu Aplikasi Ceria ini datang sebagai tools agar mereka lolos dari persyarakat bank untuk dari KPR." katanya pada Kontan.co.id, Rabu (14/11). Aplikasi Ceria ini nantinya bisa diunduh lewat perangkat IOS dan Android. Tahapannya, masyarakat pekerja informal seperti pedagang bakso, pedagang sate, pedagang warung dan lain-lain tinggal mengunduh aplikasi ini saja dan otomatis akan mendapatkan satu akun di bank yang menjadi mitra Ceria. Selanjutnya, para pekerja informal tinggal menabung saja ke akun yang sudah terdaftar tersebut. Syaratnya, jumlah tabungan dipatok minimal Rp 10.000 - Rp 100.000 per hari, tidak boleh kurang dan tidak bisa lebih. Perbankan nantinya akan menganalisis kemampuan mencicil dari para pemilik akun tersebut dalam jangka waktu empat bulan. Syarat yang akan lulus untuk bisa mendapatkan fasilitas KPR untuk rumah subdidi (FLPP) minimal harus bisa menabung Rp 1 juta per bulan dan Rp 4 juta dalam empat bulan. Eddy mengatakan, saat ini Ceria Indah Permata sudah bekerjasama dengan satu bank. Namun, dia belum mau mengungkapan bank mana yang sudah diajak kerjasama tersebut lantaran Aplikasi Cerai tersebut rencananya baru akan dirilis pada Desember 2018 mendatang. "Namun, nanti kami akan kerajsama dengan beberapa bank, ada swasta, ada BUMN, nanti uang para pekerja informal tersebut akan disimpan di mereka," jelas Eddy. Selain bekerjasama dengan Bank, Ceria Indah Permata juga akan bekerjasama dengan banyak merchant sehingga para pekerja informal akan mudah menabung dananya setiap hari dekat dengan lingkungannya. Selanjutnya, Aplikasi ini akan melakukan sinergi dengan pengembang yang tergabung dalam Asosiasi Pengembang Rumah Subsidi Seluruh Indonesia (Apersi) untuk memudahkan para pekerja informal tersebut mendapatkan hunian. "Jadi ini juga akan membantu para anggota Apersi untuk mendapatkan data pasar untuk proyek-proyek yang mereka kembangkan." tambah Eddy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News