KONTAN.CO.ID - Para pemilik homestay di Dusun Kamojang, Desa Laksana, Kabupaten Bandung sejak tahun 2021, telah tergabung dalam Paguyuban Homestay Kamojang merupakan binaan Dosen Program Studi (Prodi) S1 Akuntansi-Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Dr. Majidah, S.E., M.Si., dan Dr. Cahyaningsih, S.E., M.Si., Ak., melalui program hibah internal Universitas Telkom, yaitu Community Service Engagement (CSE), dengan Topik Homestay Governance. Luaran program tersebut adalah homestay governance system, mencakup Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), struktur organisasi, deskripsi tugas, serta sistem pengelolaan keuangan paguyuban. Untuk membantu anggota Paguyuban Homestay Kamojang dalam menjalankan aktivitas usaha bersama, paguyuban ini perlu difasilitasi aplikasi E-Governance. Melalui program Penelitian Teknologi Tepat Guna (PTTG) Hibah Internal Universitas Telkom, Dosen Prodi S1 Akuntansi Universitas Telkom (Dr. Majidah, S.E., M.Si., dan Dr. Cahyaningsih, SE., M.Si., Ak.) berkolaborasi dengan Dosen Prodi D3 Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi-Fakultas Ilmu Terapan (FIT) (Hetti Hidayati, S.Kom., M.T.). Salah satu luaran PTTG adalah aplikasi U-Homestay. Melalui U-Homestay anggota paguyuban dapat berkoordinasi dan bahkan anggota paguyuban berencana memperluas keanggotaan, dengan memasukkan beberapa mitra bisnis, antara lain, pemilik kantin, laundry, dan pengusahan makanan-makanan khas Kamojang dan Desa Laksana, menjadi anggota paguyuban. Melalui sinergi ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan perekonomian di Desa Wisata Laksana, di mana Dusun Kamojang berada. Keberadaan homestay-homestay ini memfasilitasi para wisatawan untuk berada di Kamojang lebih dari satu-dua hari, mengingat di Kamojang dan seluruh wilayah Desa Laksana, memiliki destinasi-destinasi wisata yang tidak mungkin dijangkau semua dalam sehari. Guna meningkatkan penghasilan anggota paguyuban dan menjaga kelangsungan usaha homestay, memajukan pariwisata, dan perekonomian Desa Laksana, diperlukan aplikasi yang serupa Online Travel Agent (OTA). Namun demikian jika menggunakan OTA dengan cara berlangganan, secara skala usaha tidak memungkinkan, karena skala usaha para pemilik homestay di bawah usaha mikro, yaitu kurang dari Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).
Aplikasi E-Reserve untuk Paguyuban Homestay Kamojang
KONTAN.CO.ID - Para pemilik homestay di Dusun Kamojang, Desa Laksana, Kabupaten Bandung sejak tahun 2021, telah tergabung dalam Paguyuban Homestay Kamojang merupakan binaan Dosen Program Studi (Prodi) S1 Akuntansi-Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Dr. Majidah, S.E., M.Si., dan Dr. Cahyaningsih, S.E., M.Si., Ak., melalui program hibah internal Universitas Telkom, yaitu Community Service Engagement (CSE), dengan Topik Homestay Governance. Luaran program tersebut adalah homestay governance system, mencakup Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), struktur organisasi, deskripsi tugas, serta sistem pengelolaan keuangan paguyuban. Untuk membantu anggota Paguyuban Homestay Kamojang dalam menjalankan aktivitas usaha bersama, paguyuban ini perlu difasilitasi aplikasi E-Governance. Melalui program Penelitian Teknologi Tepat Guna (PTTG) Hibah Internal Universitas Telkom, Dosen Prodi S1 Akuntansi Universitas Telkom (Dr. Majidah, S.E., M.Si., dan Dr. Cahyaningsih, SE., M.Si., Ak.) berkolaborasi dengan Dosen Prodi D3 Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi-Fakultas Ilmu Terapan (FIT) (Hetti Hidayati, S.Kom., M.T.). Salah satu luaran PTTG adalah aplikasi U-Homestay. Melalui U-Homestay anggota paguyuban dapat berkoordinasi dan bahkan anggota paguyuban berencana memperluas keanggotaan, dengan memasukkan beberapa mitra bisnis, antara lain, pemilik kantin, laundry, dan pengusahan makanan-makanan khas Kamojang dan Desa Laksana, menjadi anggota paguyuban. Melalui sinergi ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan perekonomian di Desa Wisata Laksana, di mana Dusun Kamojang berada. Keberadaan homestay-homestay ini memfasilitasi para wisatawan untuk berada di Kamojang lebih dari satu-dua hari, mengingat di Kamojang dan seluruh wilayah Desa Laksana, memiliki destinasi-destinasi wisata yang tidak mungkin dijangkau semua dalam sehari. Guna meningkatkan penghasilan anggota paguyuban dan menjaga kelangsungan usaha homestay, memajukan pariwisata, dan perekonomian Desa Laksana, diperlukan aplikasi yang serupa Online Travel Agent (OTA). Namun demikian jika menggunakan OTA dengan cara berlangganan, secara skala usaha tidak memungkinkan, karena skala usaha para pemilik homestay di bawah usaha mikro, yaitu kurang dari Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).