JAKARTA. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, disparitas harga pangan di daerah-daerah cukup tinggi. Hal tersebut terkonfirmasi dari inflasi perdesaan yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juli 2016 sebesar 0,74%, lebih tinggi dibanding inflasi nasional pada periode yang sama sebesar 0,69%. Salah satu cara yang akan dilakukan pihaknya bersama pemerintah untuk memperkecil disparitas tersebut yaitu melalui aplikasi ponsel Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), sebuah aplikasi yang menyediakan daftar harga pangan di tingkat produsen untuk setiap daerah. Aplikasi tersebut juga menyediakan daftar jumlah produksi pangan di sentra-sentra produksi serta produksi pangan secara keseluruhan. Melalui aplikasi tersebut, pimpinan daerah bisa bertukar informasi saat ada kenaikan harga pangan.
Aplikasi PIHPS bisa tekan disparitas harga pangan
JAKARTA. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, disparitas harga pangan di daerah-daerah cukup tinggi. Hal tersebut terkonfirmasi dari inflasi perdesaan yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juli 2016 sebesar 0,74%, lebih tinggi dibanding inflasi nasional pada periode yang sama sebesar 0,69%. Salah satu cara yang akan dilakukan pihaknya bersama pemerintah untuk memperkecil disparitas tersebut yaitu melalui aplikasi ponsel Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), sebuah aplikasi yang menyediakan daftar harga pangan di tingkat produsen untuk setiap daerah. Aplikasi tersebut juga menyediakan daftar jumlah produksi pangan di sentra-sentra produksi serta produksi pangan secara keseluruhan. Melalui aplikasi tersebut, pimpinan daerah bisa bertukar informasi saat ada kenaikan harga pangan.