Aplikasi smart online investment Ajaib tawarkan kemudahan berinvestasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah masyarakat Indonesia yang sudah berinvestasi saat ini masih sangat rendah. Angkanya masih jauh jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Thailand, yang berada pada persentase sebasar 6%, India 7% dan China 9% dari total jumlah penduduknya.

Penyebab rendahnya tingkat investasi di dalam negeri disebabkan banyak faktor mulai dari kurangnya sarana mencari informasi dan minimnya solusi tentang kemudahan investasi untuk melayani populasi kelas menengah.

Di sisi lain, solusi dan informasi tentang investasi yang mudah diakses membutuhkan waktu dan upaya untuk mempelajari dan memahaminya. Bagi generasi milenial dan menengah, mereka tidak memiliki waktu untuk secara aktif mengikuti pasar dan tidak memiliki gambaran kemana mereka harus meminta saran tentang investasi.


Melihat potensi itu, aplikasi smart online investment bertajuk Ajaib diluncurkan pada awal Januari lalu. Perusahaan yang lahir dari inkubator startup Y Combinator (YC) ini hadir untuk memberikan kemudahan berinvestasi bagi kalangan millenial dan kelas menengah.

Ajaib startup yang berbasis di Jakarta, dengan pendanaan US$ 2,1 juta dari Y Combinator, SoftBank Ventures dan mantan partner Sequoia ini memungkinkan orang berinvestasi melalui portofolio yang terdiversifikasi. Misinya membuka akses ke investasi yang lebih dipersonalisasi lagi bagi masyarakat Indonesia.

“Saya adalah salah satu dari orang-orang yang ingin berinvestasi tetapi tidak memiliki waktu untuk mengikuti perubahan pasar. Hal ini dialami juga oleh teman-teman saya, sehingga Ajaib adalah solusi bagi kita semua.” ungkap CEO dan co-founder Ajaib, Anderson Sumarli dalam keterangan resminya, Jumat (11/1).

Ajaib memberikan saran dan memungkinkan orang berinvestasi menggunakan aplikasi mobile dalam 4 langkah mudah. Pengguna akan mendapatkan beberapa pertanyaan untuk mengetahui profil investor berdasarkan data algoritma dan saran para ahli.

Kedua, pengguna akan mendapatkan portofolio pribadi berdasarkan jebis profil investor yang diketahui setelah menjawab pertanyaan. Ajaib menerapkan teori Mean Variance Optimization yang mendapatkan Nobel Prize untuk membantu opsi penggunanya.

Ketiga, pengguna bisa langsung buat akun hanya dalam waktu 1 menit tanpa dokumen fisik. Dan terakhir, aplikasi ini akan memantau investasi secara otomatis

“Keunggulan dari Ajaib adalah kami menggabungkan teknologi dan keahlian manusia,” imbuh Anderson yang merupakan mantan konsultan Boston Consulting Group (BCG) sekaligus mantan ahli data di IBM.

Ajaib tidak mengenakan biaya atas servisnya, baik untuk pembuatan akun, pembelian, penjualan, maupun biaya switching. Ajaib juga telah memiliki lisenspi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bermitra dengan sejumlah bank serta fund managers berpengalaman dalam investasi.

Ajaib memiliki ambisi untuk mencakup pasar Asia Tenggara dengan mengincar 650 juta orang, di mana masih begitu banyak masyarakat yang kekurangan akses ke layanan konvensional. “Inklusi keuangan bukan hanya orang yang memiliki rekening bank saja. Ini meluas ke orang-orang yang memiliki investasi,” kata Yada Piyajomkwan selaku Chief Marketing Officer Ajaib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi