APM Mobil masih terus menggenjot pasar dalam negeri hingga akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara perlahan penjualan mobil mulai stabil di penghujung tahun ini. Karena itu para Agen Pemegang Merek (APM) masih berpeluang mendorong penjualannya di beberapa bulan sampai akhir tahun ini.

Isuzu misalnya, APM yang mayoritas menjual kendaraan niaga ini akan memfokuskan diri ke pasar dan kebutuhan industri. "Kami tetap dengan strategi kami yaitu masuk di segmen industri yang masih berjalan dan bertumbuh pada situasi ini, seperti logistik," ujar Puti Annisa, Marketing Communication Dept. Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) kepada Kontan.co.id, Jumat (16/10).

Selain itu pada segmen-segmen lain APM juga tetap menjalin relasi agar pada suatu waktu industri mengalami peningkatan kembali, pelanggan akan tetap order kendaraan Isuzu. 


Berkaca pada raihan penjualan ritel Isuzu di bulan September tahun ini tercatat sebanyak 1.314 unit atau cenderung stagnan dibandingkan bulan Agustus tahun yang sama sebanyak 1.312 unit.

Baca Juga: Daihatsu mencatat kenaikan pangsa pasar di sembilan bulan pertama tahun ini

Namun dari sisi total penjualan ritel di sembilan bulan pertama tahun ini Isuzu mencatatkan jumlah 10.899 unit atau turun 38% secara tahunan. Manajemen enggan memperinci target penjualannya, selain mengungkapkan APM akan berusaha mempertahankan perolehan pangsa pasarnya.

Di sisi lain kata Puti, Isuzu terus mengembangkan sisi layanan purna jual kami di pelayanan service serta penyediaan suku cadang, untuk tetap menjamin operasional customer kami tetap selalu berjalan.  "Sebagai contoh Bengkel Isuzu Berjalan kami justru pada saat ini mengalami kenaikan permintaan yang cukup pesat," sebut dia.

Opsi meluncurkan model baru juga belum akan diterapkan sampai akhir tahun. "Sampai akhir tahun ini perseroan melihat selama ekonomi masih berjalan stagnan, maka tidak akan terjadi pelonjakan pertumbuhan yang signifikan," terang Puti.

Di kesempatan yang berbeda Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk (ASII) Boy Kelana Soebroto mengatakan, realisasi volume penjualan mobil yang belum pulih sepenuhnya didorong oleh mobilitas yang menurun di tengah penerapan pembatasan pergerakan pada April dan Mei 2020 lalu serta  daya  masyarakat yang masih lemah. 

“Pandemi Covid-19 mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama sejak ditetapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” kata dia, Kamis (15/10).

Baca Juga: Gaikindo Jakarta Auto Week ditunda menjadi tahun depan

Sekadar informasi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di tahun ini sempat memproyeksikan pasar mobil nasional turun 40% secara tahunan menjadi sekitar 600.000 unit. Namun sampai dengan September tahun ini penjualan ritel mobil nasional hanya 372.046 unit atau 62% dari proyeksi tersebut.

Berkaca dengan penjualan beberapa bulan terakhir, belum ada lonjakan yang signifikan sementara tahun 2020 tersisa tinggal tiga bulan saja. Ini membuat target Gaikindo memang cukup berat untuk direalisasikan. 

Selanjutnya: Penjualan mobil Suzuki dan Nissan moncer di bulan September tahun 2020 ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari