APOL raih penghapusan utang Rp 155,09 miliar



JAKARTA. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) mendapat keringanan pembayaran utang dari ING Bank NV Singapura. Keringanan itu berupa penghapusan sebagian utang Rp 155,09 miliar

Ini terungkap berdasarkan jawaban manajemen APOL atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/12). Jumlah utang yang dihapus merupakan dua fasilitas utang yang ditanggung dua anak usaha APOL.

Fasilitas pertama US$ 33,15 juta diperoleh anak usaha APOL, Grand Bulk Shipping Limited (GBSL), pada 28 Maret 2008. Dari jumlah tersebut dihapus US$ 7,08 juta atau setara Rp 81,29 miliar.


Penghapusan utang ini dilakukan 26 Juni 2014. Merujuk laporan keuangan APOL per 30 September 2014, penghapusan ini terkait penjualan kapal MV Dewi Laksmi kepada ING Bank. APOL membukukan penghapusan utang ini bagian dari pendapatan keuangan pada laporan laba rugi per 30 September 2014.

Fasilitas kedua US$ 7,84 juta diperoleh anak usaha APOL, Rosaceae Maritime Overseas S.A. Nilai yang dihapus US$ 6,04 juta atau Rp 73,8 miliar dieksekusi 26 Juni 2014.

Tapi tanggungan fasilitas utang lain APOL masih besar. Seperti utang US$ 14,13 juta dari United Overseas Bank Limited Singapura (UOB). Fasilitas ini diperoleh anak APOL, Arpeni Marine Co. Pte. Ltd, berbunga 1,83%-3,83% dan jatuh tempo 12 Mei 2014.

Kinerja yang memburuk menyebabkan APOL tak mampu membayar lunas utang. "Masih dalam proses restrukturisasi dengan pihak bank," kata Alexander Runtuwane, Direktur Utama APOL, Selasa (30/12). APOL juga belum membayar utang US$ 5,88 juta pada UOB. Utang ini terdiri dari utang jatuh tempo pada 21 Desember 2011 dan 30 September 2011.

Pada utang tersebut APOL juga sedang mengajukan permohonan restrukturisasi. APOL sudah berupaya menempuh berbagai cara untuk melunasi pinjaman. Per 2 Desember 2014, APOL  melepas kapal berbendera Indonesia, yakni MV Banowati. Kapal milik anak usaha, PT APOL Jaya dijual lantaran tidak produktif.

APOL juga pernah melakukan langkah divestasi per 28 November 2013. Kala itu, APOL melepas salah satu kapal bernama MV Prosperous milik anak usahanya, PT Surya Bahari Sejahtera. Kapal tersebut dijual senilai US$ 4,91 juta ke PT Joplin Overseas Investment Ltd.

Di kuartal III-2014, APOL membukukan laba bersih Rp 69,2 miliar, melesat dibanding periode yang sama tahun lalu yang rugi Rp 581,94 miliar. Pendapatan APOL anjlok 24,58% menjadi Rp 629,11 miliar. APOL juga masih membukukan rugi kotor Rp 22,88 miliar. Kinerja APOL terangkat pendapatan operasi lain-lain, seperti laba selisih kurs, penjualan properti investasi dan klaim asuransi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana