KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Apotek K-24 untuk melakukan ekspansi semakin mantap. Bahkan, perseroan menargetkan penambahan 120 gerai hingga akhir 2018 nanti. Gideon Hartono, Direktur Utama PT K24 Indonesia mengatakan, pihaknya bakal melakukan ekspansi, tidak hanya gerai waralaba, tetapi juga gerai milik pewaralaba. Terkait lokasi, pihaknya membidik beberapa daerah seperti Sulawesi, NTT, dan beberapa provinsi di Sumatra. Adapun, nilai investasi untuk satu gerai nantinya berkisar Rp 1 miliar. Pemilihan lokasi di luar Jawa tersebut tentu bukan tanpa pertimbangan. Gideon bilang, saat ini pihaknya sudah melayani 24 provinsi dan 105 kota. Menurutnya, masyarakat luar Jawa sangat membutuhkan pelayanan Apotek K-24. Gideon menyebut, hingga kuartal III/2017 kemarin, pertumbuhan penjualannya sudah mencapai 12%. Terkait rencana ekspansi, Gideon mengeluhkan beberapa daerah yang masih terkendala rumitnya perizinan apotek. Dia mencontohkan, pemerintah Kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya masih mempersyaratkan izin gangguan. Padahal, sudah ada Permendagri No. 17/2017. "Untuk mengurusnya butuh waktu hampir 1 bulan," ujar Gideon. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Apotek K24 kejar target tambah 120 gerai di 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Apotek K-24 untuk melakukan ekspansi semakin mantap. Bahkan, perseroan menargetkan penambahan 120 gerai hingga akhir 2018 nanti. Gideon Hartono, Direktur Utama PT K24 Indonesia mengatakan, pihaknya bakal melakukan ekspansi, tidak hanya gerai waralaba, tetapi juga gerai milik pewaralaba. Terkait lokasi, pihaknya membidik beberapa daerah seperti Sulawesi, NTT, dan beberapa provinsi di Sumatra. Adapun, nilai investasi untuk satu gerai nantinya berkisar Rp 1 miliar. Pemilihan lokasi di luar Jawa tersebut tentu bukan tanpa pertimbangan. Gideon bilang, saat ini pihaknya sudah melayani 24 provinsi dan 105 kota. Menurutnya, masyarakat luar Jawa sangat membutuhkan pelayanan Apotek K-24. Gideon menyebut, hingga kuartal III/2017 kemarin, pertumbuhan penjualannya sudah mencapai 12%. Terkait rencana ekspansi, Gideon mengeluhkan beberapa daerah yang masih terkendala rumitnya perizinan apotek. Dia mencontohkan, pemerintah Kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya masih mempersyaratkan izin gangguan. Padahal, sudah ada Permendagri No. 17/2017. "Untuk mengurusnya butuh waktu hampir 1 bulan," ujar Gideon. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News