JAKARTA. Raksasa kertas Indonesia, Grup Sinar Mas alias Asia Pulp and Paper (APP) terus berbenah. Produksi bubur kertas (pulp) dan kertas lembaran empat anak usahanya yang melorot, tahun lalu, membuat mereka harus berinovasi. Makanya, tahun ini, perusahaan milik Eka Tjipta Widjaja ini bakal mendongkrak produksi kertas tisu. Alasannya, tisu sudah menjadi kebutuhan vital manusia. Tisu tidak hanya untuk keperluan toilet. tetapi juga kosmetik. "Tahun ini kami akan meningkatkan produksi tisu hingga 30% dibandingkan tahun lalu," kata Gandhi Sulistiyanto, Managing Director Sinar Mas kepada KONTAN, pekan lalu. Sayang ia enggan menceriterakan besaran target produksi tisu itu. Yang jelas, hingga September 2009, seluruh perusahaan di bawah Sinar Mas baru memproduksi 132.000 ton tisu. Sekedar mengingatkan Sinar Mas membawahi empat perusahaan pulp dan kertas. Yaitu, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, dan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry.
APP Bakal Dongkrak Produksi Tisu 30%
JAKARTA. Raksasa kertas Indonesia, Grup Sinar Mas alias Asia Pulp and Paper (APP) terus berbenah. Produksi bubur kertas (pulp) dan kertas lembaran empat anak usahanya yang melorot, tahun lalu, membuat mereka harus berinovasi. Makanya, tahun ini, perusahaan milik Eka Tjipta Widjaja ini bakal mendongkrak produksi kertas tisu. Alasannya, tisu sudah menjadi kebutuhan vital manusia. Tisu tidak hanya untuk keperluan toilet. tetapi juga kosmetik. "Tahun ini kami akan meningkatkan produksi tisu hingga 30% dibandingkan tahun lalu," kata Gandhi Sulistiyanto, Managing Director Sinar Mas kepada KONTAN, pekan lalu. Sayang ia enggan menceriterakan besaran target produksi tisu itu. Yang jelas, hingga September 2009, seluruh perusahaan di bawah Sinar Mas baru memproduksi 132.000 ton tisu. Sekedar mengingatkan Sinar Mas membawahi empat perusahaan pulp dan kertas. Yaitu, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, dan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry.