JAKARTA. Banyak negara terlibat dalam mendukung program penanganan perubahan iklim dengan mengucurkan dana yang cukup besar. Dana tersebut juga banyak yang mengalir ke Indonesia guna mendanai program-program penanganan perubahan iklim di Indonesia. Sayangnya, tidak ada satupun petani di Indonesia yang ikut menikmati dana yang dikumpulkan oleh negara-negara besar untuk meredam fenomena perubahan iklim dunia itu. Lantaran itu, perusahaan kertas milik grup Sinarmas, Asia Pulp and Paper (APP) menginginkan agar petani di Indonesia bisa mengakses dana perubahan iklim. Direktur Pelaksana Program Keberlanjutan APP, Aida Greenbury menyatakan, dana perubahan iklim, salah satunya Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) harus bisa menyediakan kesempatan yang lebih besar bagi para petani kecil dan warga di sekitar hutan untuk dapat mengakses berbagai kesempatan investasi. Menurutnya, hal ini menjadi bagian penting dalam melindungi dan mengembalikan hutan-hutan di dunia.
APP ingin petani nikmati dana perubahan iklim
JAKARTA. Banyak negara terlibat dalam mendukung program penanganan perubahan iklim dengan mengucurkan dana yang cukup besar. Dana tersebut juga banyak yang mengalir ke Indonesia guna mendanai program-program penanganan perubahan iklim di Indonesia. Sayangnya, tidak ada satupun petani di Indonesia yang ikut menikmati dana yang dikumpulkan oleh negara-negara besar untuk meredam fenomena perubahan iklim dunia itu. Lantaran itu, perusahaan kertas milik grup Sinarmas, Asia Pulp and Paper (APP) menginginkan agar petani di Indonesia bisa mengakses dana perubahan iklim. Direktur Pelaksana Program Keberlanjutan APP, Aida Greenbury menyatakan, dana perubahan iklim, salah satunya Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) harus bisa menyediakan kesempatan yang lebih besar bagi para petani kecil dan warga di sekitar hutan untuk dapat mengakses berbagai kesempatan investasi. Menurutnya, hal ini menjadi bagian penting dalam melindungi dan mengembalikan hutan-hutan di dunia.