JAKARTA. Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas melakukan pembinaan kepada para petani lewat Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) di Kalimantan Barat (Kalbar). Program ini sudah dilakukan sejak akhir tahun 2016 dan sekarang petani semakin ahli dalam mengelola lahan pertanian tanpa adanya pembakaran lahan. Program DMPA yang diiniasiasi APP Sinarmas ini dijalankan perusahaan pemasok APP yakni PT Finantara Intiga. Perusahaan ini telah memfasilitasi petani untuk bertani secara modern dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Para petani diberikan lahan, peralatan dan pelatihan pertanian yang baik. Metode petani di Kalbar masih sistem nomaden (berpindah-pindah). Syamsul Fikar, Social & Security Departement Head PT Finnantara Intiga mengatakan, salah seorang petani yang mereka bina bernama Lidat di desa Makiang. Ia telah mulai menerapkan cara bertani yang baik dan ramah lingkungan. "Awalnya, mereka ini bertani secara berpindah-pindah dan melakukan metode tebang-bakar, tapi sekarang mereka sudah tidak membakar lagi," ujarnya, Selasa (25/7).
APP Sinarmas tekan kebakaran dengan latih petani
JAKARTA. Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas melakukan pembinaan kepada para petani lewat Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) di Kalimantan Barat (Kalbar). Program ini sudah dilakukan sejak akhir tahun 2016 dan sekarang petani semakin ahli dalam mengelola lahan pertanian tanpa adanya pembakaran lahan. Program DMPA yang diiniasiasi APP Sinarmas ini dijalankan perusahaan pemasok APP yakni PT Finantara Intiga. Perusahaan ini telah memfasilitasi petani untuk bertani secara modern dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Para petani diberikan lahan, peralatan dan pelatihan pertanian yang baik. Metode petani di Kalbar masih sistem nomaden (berpindah-pindah). Syamsul Fikar, Social & Security Departement Head PT Finnantara Intiga mengatakan, salah seorang petani yang mereka bina bernama Lidat di desa Makiang. Ia telah mulai menerapkan cara bertani yang baik dan ramah lingkungan. "Awalnya, mereka ini bertani secara berpindah-pindah dan melakukan metode tebang-bakar, tapi sekarang mereka sudah tidak membakar lagi," ujarnya, Selasa (25/7).