KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menilai kondisi bisnis ritel di Tanah Air sudah semakin membaik selama tahun 2022 berjalan.

Walau tidak dijelaskan secara rinci, Ketua APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, pulihnya industri ritel terlihat dari tren penutupan gerai di pusat perbelanjaan yang sudah semakin jarang terjadi. Justru, saat ini makin banyak pelaku usaha yang berekspansi membuka sejumlah gerai baru.

“Sebelumnya mereka memilih untuk menunda ekspansi untuk menghindari risiko sambil menunggu perkembangan kondisi ekonomi,” ungkap dia, Jumat (25/11).

Secara umum, APPBI menyebut bahwa tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan sudah berangsur membaik dan terus tumbuh sejak momentum Ramadan silam. Di sisi lain, terdapat tantangan berupa ketidakpastian global yang disebabkan beberapa faktor seperti kenaikan biaya energi yang berdampak pada daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.

Baca Juga: Family Mart Targetkan Penambahan 100 Gerai Baru pada Tahun Depan

Namun, para pebisnis ritel dan pengelola pusat perbelanjaan optimistis dampak tersebut tidak akan berlangsung terlalu lama, mengingat pemerintah telah banyak mengambil langkah antisipasi. Salah satunya melalui pendistribusian berbagai bentuk bantuan sosial untuk menopang daya beli masyarakat.

APPBI juga mengakui bahwa sebagian kuartal III-2022 sebenarnya merupakan periode low season bagi industri ritel. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022 diperkirakan akan lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya.

“Ini karena di kuartal tersebut akan tiba peak season ketika memasuki natal dan tahun baru,” ujar Alphonzus.

Pengelola pusat perbelanjaan pun menyambut baik momentum libur natal dan tahun baru kali ini lantaran situasi pandemi Indonesia sudah jauh lebih baik ketimbang tahun lalu.

Ditambah lagi, seluruh wilayah Indonesia sudah berada di level 1 PPKM, sehingga kegiatan promosi dan berbagai acara yang digelar pusat perbelanjaan di akhir tahun nanti dapat lebih leluasa dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi