KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menyatakan perbankan di Indonesia telah mendapat tambahan likuiditas sebesar Rp 295 triliun per Januari 2025. Adapun bank swasta mendapatkan guyuran dana lebih besar. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) berharap likuiditas yang digelontorkan BI ke perbankan bisa mengatasi masalah likuiditas ketat perbankan, sehingga bisa mendorong kinerja perusahaan pembiayaan. Pasalnya, Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan pendanaan yang didapat perusahaan pembiayaan selama ini juga ada yang berasal dari perbankan. Dia bilang likuiditas ketat perbankan juga menjadi tantangan bagi perusahaan pembiayaan sampai saat ini. "Sekarang, likuiditas perbankan ketat. Kami juga darahnya (dananya) dari bank. Dengan BI membantu menggelontorkan likuiditas ke perbankan mungkin ada sesuatu yang bisa diharapkan kami," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (4/2).
APPI Berharap Tambahan Likuiditas dari BI ke Perbankan Bisa Atasi Masalah Pendanaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menyatakan perbankan di Indonesia telah mendapat tambahan likuiditas sebesar Rp 295 triliun per Januari 2025. Adapun bank swasta mendapatkan guyuran dana lebih besar. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) berharap likuiditas yang digelontorkan BI ke perbankan bisa mengatasi masalah likuiditas ketat perbankan, sehingga bisa mendorong kinerja perusahaan pembiayaan. Pasalnya, Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan pendanaan yang didapat perusahaan pembiayaan selama ini juga ada yang berasal dari perbankan. Dia bilang likuiditas ketat perbankan juga menjadi tantangan bagi perusahaan pembiayaan sampai saat ini. "Sekarang, likuiditas perbankan ketat. Kami juga darahnya (dananya) dari bank. Dengan BI membantu menggelontorkan likuiditas ke perbankan mungkin ada sesuatu yang bisa diharapkan kami," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (4/2).