JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mendukung rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatur permodalan industri multifinance. Aturan yang tengah diracik regulator tersebut diyakini akan menopang pertumbuhan bisnis industri multifinance, termasuk meningkatkan keuntungan. Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan, struktur permodalan perusahaan yang lebih besar otomatis meningkatkan rasio hutang terhadap modal sendiri alias gearing ratio. “Artinya, kalau dia multifinance punya modal Rp 100 miliar, dia punya kemampuan mendapatkan pinjaman Rp 1 triliun. Dengan pinjaman itu, pembiayaannya menjadi lebih besar, profit bertambah,” ujarnya, Selasa (12/8). Persoalan apakah pelaku industri mampu mengerek modal minimumnya menjadi Rp 100 miliar, dia optimistis, regulator akan melihat kemampuan masing-masing perusahaan. Mengutip arahan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Firdaus Djaelani, penyesuaian modal bakal dilakukan secara bertahap.
APPI dukung rencana pengaturan permodalan
JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mendukung rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatur permodalan industri multifinance. Aturan yang tengah diracik regulator tersebut diyakini akan menopang pertumbuhan bisnis industri multifinance, termasuk meningkatkan keuntungan. Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan, struktur permodalan perusahaan yang lebih besar otomatis meningkatkan rasio hutang terhadap modal sendiri alias gearing ratio. “Artinya, kalau dia multifinance punya modal Rp 100 miliar, dia punya kemampuan mendapatkan pinjaman Rp 1 triliun. Dengan pinjaman itu, pembiayaannya menjadi lebih besar, profit bertambah,” ujarnya, Selasa (12/8). Persoalan apakah pelaku industri mampu mengerek modal minimumnya menjadi Rp 100 miliar, dia optimistis, regulator akan melihat kemampuan masing-masing perusahaan. Mengutip arahan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Firdaus Djaelani, penyesuaian modal bakal dilakukan secara bertahap.