APPI Sebut Porsi Pembiayaan UMKM di Multifinance Mencapai 35%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyebut, secara industri, porsi pembiayaan multifinance ke sektor UMKM sudah mencapai 35%.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno menjelaskan dalam perusahaan pembiayaan itu ada penyaluran untuk modal kerja, investasi, yang mana cakupannya masih seputar untuk membiayai UMKM. 

"Pembiayaan investasi misalnya, banyak di sektor mesin-mesin industri, bengkel, begitu juga pembiayaan alat berat, dihitung sebagai pembiayaan sektor UMKM. Nah, yang modal kerja, modal usaha juga demikian. Tentunya ini juga terlibat dalam pembiayaan motor, mobil, alat berat, mesin-mesin," ucapnya kepada Kontan, Kamis (11/7). 


Ke depannya, ia tetap optimistis porsi UMKM di multifinance akan semakin besar. Apalagi perusahaan multifinance sudah diminta memperbaiki pelaporan terkait penyaluran pembiayaan ini.  

Baca Juga: NPF Multifinance Turun Jadi 2,77% Per Mei 2024, Begini Kata Pelaku Industri

Dari sisi pemain, Mandiri Utama Finance (MUF) mencatat pembiayaan modal kerja mencapai Rp 375 miliar sampai Mei 2024, angka itu naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun segmen ini berkontribusi sebesar 4% terhadap keseluruhan pembiayaan MUF.

Sementara untuk pembiayaan investasi, penyaluran yang dibukukan mencapai Rp1 triliun dengan peningkatan sebesar 15,8% dibandingkan Mei tahun lalu. Pembiayaan ini juga mencakup 11,4% terhadap total pembiayaan MUF.

"Dengan demikian kontribusinya dalam mendongkrak performa pembiayaan cukup menentukan," kata Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja. 

Baca Juga: Ini Penyebab 7 Multifinance dan 1 Fintech Lending Belum Penuhi Ekuitas Minimum

Kemudian, Corporate Communication Head, PT BFI Finance Indonesia Tbk, Dian Ariffahmi mengungkapkan apabila piutang pembiayaan produktif berkontribusi hingga setengah total pembiayaan yang disalurkan BFI. . 

"Hingga Maret 2024, pembiayaan modal kerja yang disalurkan sebesar Rp 13,1 triliun, mengambil porsi 58,2% dari keseluruhan managed receivables. Untuk pembiayaan investasi 20,1%, pembiayaan multiguna 18,7%, dan syariah 3,0%," kata Dian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih