KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sejauh ini, Apple Inc telah berhasil menghindari PHK besar-besaran yang melanda perusahaan teknologi besar lainnya. Sebut saja induk Facebook Meta Platforms Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc, dan induk Google Alphabet Inc. Faktanya, PHK besar terakhir di produsen iPhone dan komputer Mac ini terjadi pada tahun 1997 ketika salah satu pendirinya -Steve Jobs- kembali ke perusahaan Cupertino dan memecat 4.100 pekerja. Menurut
Wall Street Journal dan
CNBC, salah satu alasan mengapa Apple dan pekerjanya berhasil menghindari aksi PHK adalah karena Apple tidak melakukan perekrutan besar-besaran seperti yang dilakukan rekan-rekan teknologinya.
Melansir
Silicon Valley Business Journal, antara periode September 2019 dan September 2022, Apple meningkatkan tenaga kerjanya sekitar 20% menjadi sekitar 164.000 karyawan penuh waktu. Kira-kira dalam periode yang sama, jumlah karyawan Amazon naik dua kali lipat, Microsoft tumbuh sebesar 53%, Alphabet melonjak 57%, dan Meta melonjak hingga 94%. Meski demikian, bisnis Apple tidak kebal terhadap tren penurunan bisnis yang memaksa perusahaan Big Tech untuk mengurangi tenaga kerja mereka. Apple diprediksi akan melaporkan penurunan penjualan kuartalan pertama dalam lebih dari tiga tahun terakhir saat merilis kinerja kuartalan pada 2 Februari 2023 mendatang. Kondisi itu pula yang memperlambat perekrutan karyawan baru pada musim gugur lalu dan CEO Apple Tim Cook menyetujui pemotongan 40% dari target gajinya pada bulan ini.
Baca Juga: Spotify Akan Memangkas 6% Tenaga Kerja Menyusul Perusahaan Teknologi Lain Tom Forte, analis riset senior di bank investasi D.A. Davidson & Co., mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Apple kemungkinan akan mengurangi pekerjaannya secara diam-diam dengan tidak mengganti pekerja yang keluar. Forte juga mengatakan, meskipun Apple tidak menyediakan makan siang gratis yang umum di Silicon Valley, Apple mungkin juga masih mengurangi beberapa fasilitas yang ditawarkannya. Daniel Morgan, seorang manajer portofolio senior di investor Apple Synovus Trust Co., mengatakan kepada
Business Journal alasan lain mengapa Apple berhasil menghindari PHK besar-besaran. Yakni, Apple tidak menghabiskan uang secara bebas untuk proyek-proyek yang sangat spekulatif seperti kendaraan
self-driving dan
metaverse. "Baik Meta dan Google sangat bersalah atas hal itu," kata Morgan. Mengutip
Reuters, sebelumnya diberitakan, Microsoft Corp pada Rabu (18/1) mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 10.000 pekerja.
Baca Juga: Giliran Induk Usaha Google, Alphabet Inc PHK Massal 12.000 Karyawan Perusahaan ini telah menyiapkan biaya US$ 1,2 miliar untuk pesangon. PHK terpaksa mereka lakukan karena penghasilan turun akibat pelanggan cloud-computing mereviu lagi pengeluaran mereka dan mayoritas perusahaan bersiap menghadapi potensi resesi 2023. PHK massal Microsoft menambah puluhan ribu PHK massal yang dilakukan oleh perusahaan teknologi global yang diumumkan dalam beberapa bulan terakhir. Seperti kita tahu seluruh perusahaan sektor teknologi, yang telah mengalami penurunan bisnis mengikuti periode pertumbuhan yang kuat selama pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie