Apple catat rekor harga tertinggi, indeks Nasdaq melonjak lebih dari 1%



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa Wall Street menghijau di akhir pekan ini dengan indeks Nasdaq melonjak lebih dari 1% didukung pendapatan yang kuat dari beberapa perusahaan terbesar Amerika Serikat (AS).

Tetapi indeks Dow Jones dan S&P naik lebih rendah karena ketidakpastian tentang putaran berikutnya dari dana bantuan untuk penanganan virus corona di AS yang membuat kekhawatiran ekonomi atas ekonomi AS.

Saham Apple Inc melonjak 10,5% dan mencapai rekor tertinggi US$ 425,04 per saham setelah hasil kinerja kuartalan mereka melonjak dan pengumuman rencana stock split atau nilai saham.


Baca Juga: Dolar AS berada di jalur penurunan terburuk dalam satu dekade

Saham Amazon.com Inc juga naik 3,7% setelah membukukan laba terbesarnya. Sementara saham Facebook melonjak 8,2% setelah platform media sosial itu meniup harapan pendapatan akan membaik.

Sementara saham induk Google, Alphabet Inc turun 3,3% dan menekan indeks S&P 500 dan Nasdaq, karena membukukan penurunan penjualan triwulanan pertama dalam 16 tahun terakhir sebagai perusahaan publik.

Keempat perusahaan tersebut termasuk lima besar dalam kapitalisasi pasar, mewakili sekitar 20% dari total market cap S&P 500.

Lonjakan harga saham Apple membuat raksasa teknologi iniĀ  menggeser Saudi Aramco sebagai perusahaan publik paling berharga di dunia, menurut data Refinitiv.

"Hasilnya luar biasa, begitu kuat," kata Tim Ghriskey, Kepala Strategi Investasi di Inverness Counsel di New York seperti dikutip Reuters. "Ini adalah perusahaan yang sangat menguntungkan dan mereka menghasilkan produk yang diinginkan orang."

Jumat (31/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 114,67 poin atau 0,44% menjadi 26.428,32. Indeks S&P 500 naik 24,9 poin atau 0,77% ke level 3,271.12. Sementara, indeks Nasdaq Composite menguat 157,46 poin atau 1,49% ke 10.745,28.

Salah satu isu yang mengganjal indeks Wall Street adalah soal belum adanya kesepakatan dana bantuan untuk wabah corona antara Gedung Putih dan Kongres AS.

Gedung Putih dan Partai Demokrat masih bernegosiasi mengenai dana bantuan untuk corona, tetapi belum pada jalan menuju kesepakatan, menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi.

Baca Juga: Ini yang dikhawatirkan Trump sehingga mengusulkan penundaan pemilu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat