Apple, jawara market cap



NEW YORK. Perusahaan teknologi menjadi sektor industri dengan performa terbaik di pasar pada tahun ini. Alhasil, kapitalisasi pasar perusahaan teknologi di indeks S&P 500 makin membesar.

Kapitalisasi pasar emiten teknologi di indeks S&P 500 sudah mendekati US$ 5 triliun. Indeks yang dihuni 500 perusahaan bermodal kakap ini mencatat, lima perusahaan teknologi dengan kapitalisasi pasar terbesar adalah Apple Inc, Google inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc dan Facebook Inc.

Apple masih menjadi korporasi dengan market cap terbesar. Reuters melaporkan, kapitalisasi pasar produsen iPhone ini mencapai rekor yakni US$ 774 miliar setelah harga sahamnya menanjak 27% di sepanjang 2017 ini.


Jika harga saham konsisten tumbuh 27%, kapitalisasi pasar Apple bisa menembus US$ 1 triliun pada bulan Oktober 2017 nanti. Ini sesuai ramalan dedengkot pasar modal dunia, Warren Buffet yang juga pemilik Berkshire Hathaway. Berkshire sendiri memiliki market cap sebesar US$ 410 miliar, jauh di bawah Apple.

Apple menyumbang 15,1% kapitalisasi pasar perusahaan teknologi di S&P 500. Namun kontribusinya dari level puncak yakni 21,8% di 2012.

Andai kapitalisasi pasar bisa mencapai US$ 1 triliun, Apple akan menjelma menjadi perusahaan publik paling berharga di dunia menyingkirkan raksasa minyak Exxon Mobil dan juga Microsoft.

Tahun ini, harga saham Apple melejit terkerek optimisme masa depan iPhone. Investor yakin, produk baru yakni iPhone 10 akan mengangkat pamor Apple di tengah penurunan penjualan smartphone secara global.

Apple melaporkan penjualan iPhone turun pada kuartal I 2017 menjadi 50,8 juta unit dari 51,2 juta unit di periode sama tahun lalu.

Analis BK Asset Management Boris Schlossberg memprediksi, Apple sulit mencapai puncak penjualan. "Mereka harus menghasilkan produk baru yang fantastis untuk mendorong pangsa pasar ke tingkat yang baru," kata dia seperti dikutip CNBC.

Max Wolff, analis pasar modal menimpali, jika ingin tumbuh, Apple harus merogoh kocek besar untuk penelitian dan pengembangannya. Terlebih, Apple mendapatkan keringanan pajak sehingga memiliki ruang untuk memacu pertumbuhan bisnis di pasar negara berkembang.

Editor: Yudho Winarto