KONTAN.CO.ID - Apple mengirimkan putaran terbaru notifikasi ancaman siber kepada pengguna di 84 negara, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk melindungi pelanggan dari potensi pengawasan digital.

Apple merupakan salah satu dari sejumlah perusahaan teknologi yang secara rutin memberikan peringatan kepada pengguna ketika mendeteksi adanya upaya peretasan yang dilakukan oleh kelompok peretas yang diduga didukung negara.

Baca Juga: Minyak Dunia Bergerak Datar Jumat (5/12): Brent ke US$63,19 & WTI ke US$59,57

Lebih Hemat! Cukup Bayar Rp 95.000 untuk Akses Konten Premium

Dalam pernyataannya pada Jumat (5/12/2025), Apple mengatakan bahwa peringatan terbaru tersebut dikirim pada 2 Desember.

Namun, perusahaan tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait dugaan aktivitas pengawasan tersebut, termasuk jumlah pengguna yang menjadi target maupun identitas pihak yang diduga melakukan serangan.

Gelombang peringatan sebelumnya sering kali memicu perhatian publik dan penyelidikan oleh berbagai lembaga pemerintah, termasuk Uni Eropa, yang beberapa pejabat seniornya pernah menjadi target spyware.

Baca Juga: Harga Emas Naik Imbas Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga, Pasar Cermati Data Ekonomi AS

Apple menambahkan bahwa, hingga saat ini, perusahaan telah mengirimkan notifikasi ancaman kepada pengguna di lebih dari 150 negara.

Selanjutnya: Rumah Mulai Rp 98 Juta di Purwakarta, Ini Cara Dapat Cicilan Ringannya

Menarik Dibaca: Rumah Mulai Rp 98 Juta di Purwakarta, Ini Cara Dapat Cicilan Ringannya