Apple makin mendekati Big T



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Demam iPhone X melanda dunia. Ribuan orang pecinta produk Apple alias fanboy di seluruh dunia, rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan produk Apple terbaru tersebut. Gadget anyar seharga US$ 999 atau setara dengan Rp 13,49 juta untuk model termurah itu sudah bisa dibeli mulai Jumat (3/11).

Menurut Apple, handset ini bisa didapatkan di lebih dari 50 negara, termasuk China, AS, Inggris, Singapura, Australia, India, dan Jepang. Para Apple fanboy asal Indonesia terpaksa harus pergi ke luar negeri, karena produk ini belum masuk ke Indonesia.

Di Singapura, kerumunan calon pembeli iPhone X sudah mulai terlihat sejak Kamis malam (2/11) di depan Apple Store Orchard Road. Bahkan, seperti dilaporkan Reuters, ada yang sudah mengantre sejak Rabu pagi.


Tak kalah heboh, di Australia, calon pembeli mulai mengular di Apple Store di Sydney Central. Seiring banyaknya orang yang berdatangan, jumlah antrean pun semakin panjang dan mencapai beberapa blok dari lokasi.

Reuters melaporkan, sekitar 400 orang sudah mengantre di luar Apple Store Sydney. Tak sedikit dari mereka yang membeli iPhone X lalu menjualnya lagi dengan harga lebih mahal. Malah ada yang menjual seharga US$ 2.313,92 per unit dari harga perolehan yang cuma US$ 999.

Praktik semacam ini banyak dilakukan di wilayah China. Tahun lalu, calo di Hong Kong berhasil menjual kembali iPhone 7 Plus seharga US$ 1.933 dari harga pembelian US$ 769.

Kepada CNBC, CEO Apple Tim Cook mengatakan, dari pemesanan awal, penjualan iPhone X bakal sangat kuat. Bahkan, pendapatan Apple bisa membukukan rekor tertinggi di kuartal akhir 2017 menjadi US$ 87 miliar.

Tingginya minat terhadap iPhone X, menyebabkan saham Apple Inc menembus rekor. Hingga pukul 21.30 WIB, kemarin, harga saham Apple di bursa Nasdaq tercatat US$ 171.17 per saham.

Dalam sesi intraday perdagangan, kapitalisasi pasar Apple pun sempat menyentuh US$ 900 miliar untuk pertama kalinya. Menurut hitungan analis, Apple saat ini semakin mendekati untuk menjadi emiten pertama yang memiliki market cap US$ 1 triliun atau sebutannya Big T. "Kapitalisasi market triliunan dollar bisa menjadi target baru yang bisa dicapai Cook dengan mudah," kata Daniel Ives, analis GBH Insights.

Cook mengatakan, kinerja positif seiring rebound penjualan produk di China. Apple berhasil menjual lebih dari 46,6 juta unit ponsel pada periode Juli-September, alias naik 3% secara year on year. Nilai penjualan tersebut mencapai sekitar US$ 28,8 miliar.

Lihat foto-foto hari pertama penjualan iPhone X di sini.

Editor: Wahyu T.Rahmawati