Apple mencatatkan rekor penjualan dan laba



SAN FRANCISCO. Laris manis produk iPhone dan iPad mendorong Apple Inc mencatat rekor untuk kinerja tiga bulanan yang berakhir 28 Desember tahun lalu. Apple menjual iPhone 51 juta unit di pasar global. Penjualan 26 juta unit iPad juga merupakan rekor untuk perusahaan yang didirikan Steve Jobs ini. Sedangkan komputer Mac terjual 4,8 juta unit.Alhasil selama Oktober-Desember, yang merupakan kuartal pertama tahun fiskalnya, Apple membukukan penjualan US$ 57,6 miliar. Labanya juga mencapai rekor US$ 13,07 miliar, dengan margin kotor sekitar 37,9%."Kami senang dengan rekor penjualan iPhone dan iPad, serta kinerja yang baik dari produk Mac, serta pertumbuhan yang berlanjut untuk iTunes, Software, dan Service," kata Tim Cook, Chief Executive Officer (CEO) Apple. Namun, prediksi Apple untuk kuartal II yang berakhir Maret tak seoptimis akhir tahun lalu. Perusahaan ini memperkirakan penjualan sebesar US$ 42 miliar-US$ 44 miliar. Pasar kecewa dengan proyeksi manajemen lantaran Apple sudah berhasil menggandeng operator terbesar di China, yaitu China Mobile Ltd. Analis berharap, Negeri Panda bisa menambah hingga 11 juta unit iPhone di fiskal tahun 2014 yang berakhir September nanti. Di sisi lain, hasil penjualan di China tak jelek. Di akhir kuartal lalu, penjualan di kawasan China, termasuk Hong Kong dan Taiwan mencapai US$ 8,84 miliar, tumbuh 29% dari setahun sebelumnya. Produk iPad dan peluncuran iPhone di bulan September menjadi produk laris manis di sana.Peter Oppenheimer, Direktur Operasional Apple juga mengaku, penjualan tablet di China tumbuh dua kali lipat di kuartal terakhir tahun lalu. Dia menambahkan, prospek manajemen tersebut menggambarkan efek negatif dari penguatan dollar AS terhadap mata uang mayoritas. Dia juga melihat, mulai ada keseimbangan antara permintaan terhadap ketersediaan produk.Nah, pasar berharap, Apple merilis produk ciamik lainnya di tahun ini, seperti iPad di tahun 2010. Spekulasi menyebar di antara smartwatch atau jam tangan pintar, atau produk televisi seperti yang sudah dirumorkan selama ini.


Editor: Sanny Cicilia