Apple mengakui, permintaan iPhone 13 sangat lemah



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Apple baru-baru ini mengabarkan kepada para pemasok suku cadangnya bahwa permintaan untuk lini iPhone 13 melemah. Kurangnya minat konsumen pada produk smartphone terbaru dari Apple ini diduga karena produk sulit didapatkan.

Bloomberg News pada Rabu (1/12) melaporkan, Apple mengaku, target pesanan awal mungkin tidak akan terpenuhi. Sebelum ini, Apple telah memangkas produksi iPhone 13 sebanyak 10 juta unit karena kekurangan chip.

Krisis chip global memengaruhi industri otomotif dan mengganggu produksi di berbagai perusahaan, mulai dari Apple hingga General Motors. Krisis diduga timbul karena tingginya permintaan untuk smartphone dan gadget pribadi selama pandemi virus corona.


Dampak krisis chip global sudah menjadi perhatian penuh CEO Apple Tim Cook. Pada Oktober lalu, Cook memperingatkan, krisis ini akan lebih buruk selama kuartal keempat tahun ini.

Dikutip dari Reuters, krisis chip membuat Apple merugi hingga US$ 6 miliar pada penjualan kuartal keempat tahun fiskal 2021. Tidak hanya pada produksi iPhone, kekurangan chip berdampak ke sebagian besar produk Apple.

Baca Juga: Krisis pasokan chip, Apple pangkas produksi iPad demi iPhone 13

Terpaksa mengurangi produksi iPad demi iPhone

Nikkei pada November lalu mengabarkan, Apple telah mengurangi produksi iPad. Tujuannya, untuk mengalokasikan lebih banyak komponen untuk iPhone 13.

Produksi iPad turun setengah dari rencana awal Apple selama dua bulan terakhir, ungkap Nikkei. Suku cadang yang ditujukan untuk iPhone lama juga dialihkan ke iPhone 13.

Selama paruh kedua tahun ini, produksi iPhone 13 mengalami hambatan karena penutupan pabrik di Asia dan permintaan yang tinggi. Di sisi lain, Apple disebut lebih beruntung dibanding perusahaan lain dalam mengatasi krisis pasokan.

Pengalihan fokus Apple pada iPhone 13 ini dilakukan karena akan ada banyak permintaan untuk lini smartphone terbaru itu. Sayangnya, laporan terbaru justru menunjukkan permintaannya melemah.