Apple merah, Facebook hijau, Wall Street tertekan



NEW YORK. Bursa AS ditutup memerah pada akhir transaksi tadi malam (28/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 0,9% menjadi 2.075,81. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 7 April lalu.

Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average tertekan 1,2% menjadi 17.830,76, penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir, Penurunan juga terjadi pada indeks Nasdaq ke posisi terendah dalam sebulan terakhir.

Pada transaksi tadi malam, transaksi terbilang ramai yang melibatkan 8,1 miliar saham atau 3% di atas volume transaksi tiga bulanan.


Bursa AS melorot setelah saham Apple Inc menorehkan penurunan terbesar di sektor teknologi. Sentimen ini membayangi kesepakatan perusahaan dan kinerja yang ciamik dari Facebook Inc.

Sebenarnya, saat pembukaan, posisi bursa AS sudah rentan akibat kejutan yang datang Bank of Japan yang memutuskan untuk tidak menambah stimulusnya.

Kondisi semakin memburuk setelah Carl Icahn mengumumkan bahwa dia telah menjual seluruh saham Apple miliknya. Sentimen ini semakin membuat saham Apple anjlok ke posisi terendah dalam dua bulan terakhir. Sejumlah saham teknologi lain pun ikut terseret kendati saham Facebook meroket menembus rekor.

"Saat berita mengenai Icahn atas saham Apple merebak, hal itu benar-benar membuat market cemas. Sulit bagi market untuk reli ke posisi tertingginya yang baru saat Apple tidak melaju. Sedangkan saham Facebook berhasil mengimbangi berita buruk dari BOJ. Namun, saham Apple yang memerah menyebabkan berita positif dari market menghilang," jelas Matt Maley, equity strategist Miller Tabak & Co LLC di New York.

Catatan saja, indeks S&P 500 sudah rebound sebesar 15% dari posisi terendahnya dalam 22 bulan pada Februari lalu. Kondisi ini mendorong valuasi indeks 18x lebih tinggi dari estimasi laba atau mendekati posisi tertingginya tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie