KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. Apple membuka Developer Akademinya yang pertama di Asia di kawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten. Di tempat ini akan dilatih 75 siswa dalam sebuah pelatihan untuk mengembangkan aplikasi di sistem operasi iOS. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menjelaskan Indonesia menjadi kawasan Inovasi pertama Apple di Asia. Sebelumnya sudah ada di Brazil dan juga Italia. "Pengembangan di Indonesia diharapkan ada tiga. Dua di Jawa dan satu di luar Jawa," kata Airlangga, usai kunjungan kerjanya mengamati kawasan inovasi Apple ini, Senin (7/5). Ditargetkan akan ada 200 siswa yang akan dilatih oleh Apple. Catatan saja, investasi dari Apple di Indonesia mencapai US$ 44 juta dari tahun 2017 hingga 2019.
Dari catatan Konta.co.id, seharusnya kawasan ini sudah selesai di kuartal II-2017 lalu. Namun baru tereleasisasi untuk dibuka kuartal II-2018 ini. Adapun,rencana awalnya Apple akan menyewa dahulu tempat inovasi tersebut. Sembari menunggu selesainya pembangunan area 20 hektar yang dibangun pengembang BSD untuk membangun kawasan industri digital. Bila sudah selesai, nantinya Apple Inc akan membangun gedung sendiri. Hanya saja saat dikonfirmasi mengenai pengembangan bisnis maupun rencana Apple ke depan, pihak Apple tidak mau memberikan keterangan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menambahkan kehadiran akademi ini tidak akan bersaing langsung dengan developer lokal. Karena menggunakan basis sistem pengajaran iOS. "Tahap awal memang Universitas Binus, tahap berikutnya untuk semua orang," papar Rudiantara, Senin (7/5). Secara terpisah, Lisa Jackson, Wakil Presiden Apple Bidang Lingkungan Hidup, Kebijakan dan Inisiatif Sosial menjelaskan pihaknya bertujuan untuk membantu menyediakan pengembang di masa depan dengan kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi iOS. Serta bergabung dalam perekonomian berbasis aplikasi yang berkembang pesat. "Komunitas pengembang kami yang kreatif telah membantu membuat App Store dan ada kesempatan yang tidak terbatas bagi orang dari berbagai usia di Indonesia untuk menciptakan aplikasi baru yang bisa dinikmati oleh orang di seluruh dunia," papar Lisa, Senin (7/5). Apple Developer Academy adalah sebuah kolaborasi dengan Universitas Bina Nusantara (BINUS). Adapun kelas harian dipimipin instruktur ahli yang dilatih oleh Apple. Mereka akan memberikan siswa kemampuan dan pengalaman untuk membuat aplikasi dan dipasarkan melalui App Store. Kelas di Apple Developer mencakup Objective-C dan Swift. Swift adalah bahas pemrograman dari Apple yang diciptakan untuk membuat aplikasi untuk iOS, Apple TV dan Apple Watch. Komunitas pengembang iOS di Indonesia diklaim bertumbuh hingga lebih dari 50% selama dua tahun terakhir. Dari data Apple, pada 2017, pengembang iOS seluruh dunia menghasilkan pendapatan sebesar US$ 26,5 miliar. Apple Developer Academy saat ini terbuka untuk semua pelajar tingkat Universitas dari seluruh Indonesia dan disediakan beasiswa bagi yang membutuhkan dukungan finansial. . Apple membuka Developer Akademinya yang pertama di Asia di kawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten. Di tempat ini akan dilatih 75 siswa dalam sebuah pelatihan untuk mengembangkan aplikasi di sistem operasi iOS. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menjelaskan Indonesia menjadi kawasan Inovasi pertama Apple di Asia. Sebelumnya sudah ada di Brazil dan juga Italia. "Pengembangan di Indonesia diharapkan ada tiga. Dua di Jawa dan satu di luar Jawa," kata Airlangga, usai kunjungan kerjanya mengamati kawasan inovasi Apple ini, Senin (7/5). Ditargetkan akan ada 200 siswa yang akan dilatih oleh Apple. Catatan saja, investasi dari Apple di Indonesia mencapai US$ 44 juta dari tahun 2017 hingga 2019. Dari catatan Konta.co.id, seharusnya kawasan ini sudah selesai di kuartal II-2017 lalu. Namun baru tereleasisasi untuk dibuka kuartal II-2018 ini. Adapun,rencana awalnya Apple akan menyewa dahulu tempat inovasi tersebut. Sembari menunggu selesainya pembangunan area 20 hektar yang dibangun pengembang BSD untuk membangun kawasan industri digital. Bila sudah selesai, nantinya Apple Inc akan membangun gedung sendiri. Hanya saja saat dikonfirmasi mengenai pengembangan bisnis maupun rencana Apple ke depan, pihak Apple tidak mau memberikan keterangan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menambahkan kehadiran akademi ini tidak akan bersaing langsung dengan developer lokal. Karena menggunakan basis sistem pengajaran iOS. "Tahap awal memang Universitas Binus, tahap berikutnya untuk semua orang," papar Rudiantara, Senin (7/5). Secara terpisah, Lisa Jackson, Wakil Presiden Apple Bidang Lingkungan Hidup, Kebijakan dan Inisiatif Sosial menjelaskan pihaknya bertujuan untuk membantu menyediakan pengembang di masa depan dengan kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi iOS. Serta bergabung dalam perekonomian berbasis aplikasi yang berkembang pesat. "Komunitas pengembang kami yang kreatif telah membantu membuat App Store dan ada kesempatan yang tidak terbatas bagi orang dari berbagai usia di Indonesia untuk menciptakan aplikasi baru yang bisa dinikmati oleh orang di seluruh dunia," papar Lisa, Senin (7/5). Apple Developer Academy adalah sebuah kolaborasi dengan Universitas Bina Nusantara (BINUS). Adapun kelas harian dipimipin instruktur ahli yang dilatih oleh Apple. Mereka akan memberikan siswa kemampuan dan pengalaman untuk membuat aplikasi dan dipasarkan melalui App Store.
Kelas di Apple Developer mencakup Objective-C dan Swift. Swift adalah bahas pemrograman dari Apple yang diciptakan untuk membuat aplikasi untuk iOS, Apple TV dan Apple Watch. Komunitas pengembang iOS di Indonesia diklaim bertumbuh hingga lebih dari 50% selama dua tahun terakhir. Dari data Apple, pada 2017, pengembang iOS seluruh dunia menghasilkan pendapatan sebesar US$ 26,5 miliar. Apple Developer Academy saat ini terbuka untuk semua pelajar tingkat Universitas dari seluruh Indonesia dan disediakan beasiswa bagi yang membutuhkan dukungan finansial. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto