Appnindo mendukung kehadiran para pemain baru di industri HPTL



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Penghantar Nikotin Indonesia (Appnindo) menyambut baik kehadiran sejumlah perusahaan yang tertarik mengembangkan bisnis ke ranah produk hasil produk tembakau lainnya (HPTL). Ketua Appnindo Roy Lefrans menyatakan, Appnindo akan dengan senang hati berkolaborasi dengan para pelaku usaha HPTL, baik yang berskala kecil maupun besar. Kolaborasi ini khususnya dalam menyatukan aspirasi untuk kemajuan bisnis HPTL ke depan.

"Dengan bertambahnya para pelaku usaha di industri HPTL, juga harus diimbangi dengan regulasi yang khusus terpisah dari industri rokok agar kebijakannya lebih tepat," ungkap Roy kepada Kontan.co.id, Senin (13/9). 

Roy menambahkan, keberadaan industri HPTL sejak tahun 2017 tumbuh positif. Hal ini terefleksi pada penerimaan cukai HPTL sejak bulan Oktober 2018.


Namun demikian, sama seperti industri lainnya, industri HPTL terkena dampak yang cukup signifikan akibat pelemahan daya beli selama masa pandemi Covid-19. Untuk itu, Appnindo pun berharap pemerintah mendukung keberlangsungan industri HPTL, salah satunya dengan tidak menambah beban cukai di tahun 2022 bagi industri. 

Baca Juga: Target Penerimaan Cukai Hasil Tembakau Mau Dikerek, Industri HPTL Khawatir Kena Efek

Selain itu, Appnindo juga berharap agar aspirasi industri dan hasil kajian tentang profil risiko produk HPTL, yang berbeda dengan rokok, dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam merumuskan regulasi yang tepat nantinya. "Appnindo percaya bahwa HPTL dapat menjadi solusi alternatif bagi perokok dewasa yang tetap ingin menggunakan produk tembakau atau nikotin dengan risiko yang lebih rendah," kata dia. 

Seperti yang telah disampaikan di atas, industri HTPL masih mengalami imbas akibat pandemi Covid-19 hingga saat ini. Berdasarkan data Appnindo, sebagian UMKM vape telah menutup toko offline dan beralih ke penjualan daring.

Adapun, pada semester pertama 2021, penjualan HPTL tercatat sudah anjlok hingga 50%. Appindo memperkirakan penurunan ini akan terus terjadi hingga akhir tahun 2021 nanti. "Oleh karena itu, dukungan pemerintah sangat penting dalam membantu kami bertahan dan berkembang lebih lanjut," pungkas Roy. 

Baca Juga: SNI produk tembakau alternatif mulai temui titik cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati