JAKARTA. Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) menurunkan prediksi pertumbuhan dana kelolaan menjadi 7% dari tahun lalu. Ini jauh lebih rendah dari estimasi sebelumnya yang bisa tumbuh 15% dari tahun 2011. Menengok data Bapepam LK per Agustus 2012, dana kelolaan reksadana Rp 174,14 triliun. Itu hanya tumbuh 3,5% dari tahun lalu Rp 168,23 triliun. "Penyebabnya, tren suku bunga rendah," kata Abiprayadi Riyanto, Ketua APRDI. Akibatnya, banyak yang menarik dana. Meski begitu, APRDI tetap optimis industri reksadana di Indonesia masih tumbuh. Hal ini terlihat dari jumlah unit holder reksadana terus meningkat. Pada 2001, jumlah unit holder di Indonesia 51.723 unit. Angka ini kemudian naik pada 2011 menjadi 476.940 unit. Bahkan, Agustus tahun ini kembali meningkat menjadi 502.518 unit holder.
APRDI menurunkan target dana kelolaan
JAKARTA. Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) menurunkan prediksi pertumbuhan dana kelolaan menjadi 7% dari tahun lalu. Ini jauh lebih rendah dari estimasi sebelumnya yang bisa tumbuh 15% dari tahun 2011. Menengok data Bapepam LK per Agustus 2012, dana kelolaan reksadana Rp 174,14 triliun. Itu hanya tumbuh 3,5% dari tahun lalu Rp 168,23 triliun. "Penyebabnya, tren suku bunga rendah," kata Abiprayadi Riyanto, Ketua APRDI. Akibatnya, banyak yang menarik dana. Meski begitu, APRDI tetap optimis industri reksadana di Indonesia masih tumbuh. Hal ini terlihat dari jumlah unit holder reksadana terus meningkat. Pada 2001, jumlah unit holder di Indonesia 51.723 unit. Angka ini kemudian naik pada 2011 menjadi 476.940 unit. Bahkan, Agustus tahun ini kembali meningkat menjadi 502.518 unit holder.