JAKARTA. PT Bank Andara terus berusaha untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 9/16/PBI/2007 tentang pemenuhan modal inti minimum perbankan sebesar Rp 100 miliar yang harus dipenuhi paling lambat tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan laporan keuangan Bank Indonesia (BI) per November 2009, bank yang dulunya bernama PT Bank Sri Partha ini memiliki modal inti Rp 97,09 miliar. Artinya, Bank Andara masih butuh suntikan modal sekitar Rp 3 miliar.Direktur Utama Bank Andara, Paulus Wiranata mengatakan, untuk memenuhi modal tersebut, Mercy Corps selaku pemegang saham pengendali Bank Andara sedang mengusahakan penambahan modal dengan memasukkan investor baru. "Saat ini sedang dalam proses due diligence (uji tuntas)," ujarnya.Paulus bilang, dana yang akan disuntikkan sekitar Rp 45 miliar. Semula, dana segar itu akan mengucur Januari 2010. Gara-gara permasalahan legal, rencana itu tertunda sampai sekarang. “Mudah-mudahan April sudah jalan,” ungkapnya.Saat ini, mayoritas saham Andara dikuasai Mercy Corp dari Amerika Serikat dan HTS dari Belanda. Mendekati penerapan aturan modal minimum, kabar tentang masuknya investor asing makin kencang. Dalam catatan KONTAN, calon investor baru yang berasal dari luar negeri, antara lain Kuwait Finance House, Qatar National Bank, dan Industrial Bank of Korea.Informasi saja, tahun ini Bank Andara menargetkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp 269,334 miliar. Target ini 172% lebih tinggi dari perolehan DPK sepanjang 2009. Sepanjang tahun lalu, total DPK dan simpanan di bank lain Bank Andara mencapai Rp 99,158 miliar. Rinciannya, simpanan giro sebesar Rp 1,59 miliar, tabungan Rp 21,196 miliar, deposito Rp 35,135 miliar, dan simpanan dari bank lain sebesar Rp 41,237 miliar.Selain getol menghimpun dana, Bank Andara juga serius menggarap kredit korporasi (wholesale). Dengan fokus ke kredit wholesale, kredit Bank Andara mampu tumbuh 516% (setara dengan Rp 443,472 miliar) dibandingkan pencapaian hingga akhir 2009. Per akhir 2009,Bank Andara telah menyalurkan pinjaman baru sebesar Rp 59,4 miliar. Semuanya dikucurkan ke usaha menengah dengan plafon Rp 1 miliar dan ke Bank Perkreditan Rakyat di daerah Jawa dan Bali. Bank Andara juga masih memiliki sisa kredit ritel sebelumnya yang sebesar Rp 12,635 miliar.Sehingga total kredit yang disalurkan Bank Andara sebesar Rp 72,035 miliar.
April, Bank Andara Dapat Suntikan Modal
JAKARTA. PT Bank Andara terus berusaha untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 9/16/PBI/2007 tentang pemenuhan modal inti minimum perbankan sebesar Rp 100 miliar yang harus dipenuhi paling lambat tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan laporan keuangan Bank Indonesia (BI) per November 2009, bank yang dulunya bernama PT Bank Sri Partha ini memiliki modal inti Rp 97,09 miliar. Artinya, Bank Andara masih butuh suntikan modal sekitar Rp 3 miliar.Direktur Utama Bank Andara, Paulus Wiranata mengatakan, untuk memenuhi modal tersebut, Mercy Corps selaku pemegang saham pengendali Bank Andara sedang mengusahakan penambahan modal dengan memasukkan investor baru. "Saat ini sedang dalam proses due diligence (uji tuntas)," ujarnya.Paulus bilang, dana yang akan disuntikkan sekitar Rp 45 miliar. Semula, dana segar itu akan mengucur Januari 2010. Gara-gara permasalahan legal, rencana itu tertunda sampai sekarang. “Mudah-mudahan April sudah jalan,” ungkapnya.Saat ini, mayoritas saham Andara dikuasai Mercy Corp dari Amerika Serikat dan HTS dari Belanda. Mendekati penerapan aturan modal minimum, kabar tentang masuknya investor asing makin kencang. Dalam catatan KONTAN, calon investor baru yang berasal dari luar negeri, antara lain Kuwait Finance House, Qatar National Bank, dan Industrial Bank of Korea.Informasi saja, tahun ini Bank Andara menargetkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp 269,334 miliar. Target ini 172% lebih tinggi dari perolehan DPK sepanjang 2009. Sepanjang tahun lalu, total DPK dan simpanan di bank lain Bank Andara mencapai Rp 99,158 miliar. Rinciannya, simpanan giro sebesar Rp 1,59 miliar, tabungan Rp 21,196 miliar, deposito Rp 35,135 miliar, dan simpanan dari bank lain sebesar Rp 41,237 miliar.Selain getol menghimpun dana, Bank Andara juga serius menggarap kredit korporasi (wholesale). Dengan fokus ke kredit wholesale, kredit Bank Andara mampu tumbuh 516% (setara dengan Rp 443,472 miliar) dibandingkan pencapaian hingga akhir 2009. Per akhir 2009,Bank Andara telah menyalurkan pinjaman baru sebesar Rp 59,4 miliar. Semuanya dikucurkan ke usaha menengah dengan plafon Rp 1 miliar dan ke Bank Perkreditan Rakyat di daerah Jawa dan Bali. Bank Andara juga masih memiliki sisa kredit ritel sebelumnya yang sebesar Rp 12,635 miliar.Sehingga total kredit yang disalurkan Bank Andara sebesar Rp 72,035 miliar.