JAKARTA. Terhentinya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLLP) awal tahun 2012 membuat pembiayaan rumah murah seret. Per Maret 2012, Bank Tabungan Negara (BTN) hanya membiayai 2.500 unit rumah atau setara Rp 140 miliar. Padahal tahun ini BTN menargetkan membiayai 16.000 unit, setara Rp 1 triliun. Direktur Mortgage and Consumer Banking BTN, Irman A Zahiruddin, mengatakan, BTN baru menyalurkan FLPP akhir Februari, sebab baru menemukan kata sepakat dengan pemerintah memberi bunga FLPP sebesar 7,25% dan komposisi pendanaan 50:50. Karena komposisi pendanaan berkurang, BTN menurunkan target penyalurannya. "Tahun lalu kami membiayai hingga 200.000 unit," ujarnya, Rabu (2/5). Tersendatnya penyaluran FLPP juga akibat banyak aplikasi kredit tidak memenuhi aturan. Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera) mewajibkan pembiayaan FLPP untuk rumah dengan harga maksimal Rp 70 juta dan ukuran luas bangunan 36 meter persegi (m2).
April, BTN biayai 2.500 unit rumah FLPP
JAKARTA. Terhentinya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLLP) awal tahun 2012 membuat pembiayaan rumah murah seret. Per Maret 2012, Bank Tabungan Negara (BTN) hanya membiayai 2.500 unit rumah atau setara Rp 140 miliar. Padahal tahun ini BTN menargetkan membiayai 16.000 unit, setara Rp 1 triliun. Direktur Mortgage and Consumer Banking BTN, Irman A Zahiruddin, mengatakan, BTN baru menyalurkan FLPP akhir Februari, sebab baru menemukan kata sepakat dengan pemerintah memberi bunga FLPP sebesar 7,25% dan komposisi pendanaan 50:50. Karena komposisi pendanaan berkurang, BTN menurunkan target penyalurannya. "Tahun lalu kami membiayai hingga 200.000 unit," ujarnya, Rabu (2/5). Tersendatnya penyaluran FLPP juga akibat banyak aplikasi kredit tidak memenuhi aturan. Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera) mewajibkan pembiayaan FLPP untuk rumah dengan harga maksimal Rp 70 juta dan ukuran luas bangunan 36 meter persegi (m2).