April, CIMB Principal luncurkan reksadana saham



JAKARTA. Manajer investasi kian makin agresif meluncurkan produk anyar untuk mendongkrak dana kelolaannya. Salah satunya adalah, CIMB Principal Asset Management yang akan menerbitkan reksadana saham dalam waktu dekat.

Direktur Perseroan CIMB Principal Asset Management Fajar R. Hidayat mengungkapkan, produk baru tersebut itu bernama P-Indo Domestik Equity Fund, yang merupakan produk reksadana saham sektoral yang berfokus pada saham domestik.

Fajar menargetkan, pihaknya menerbitkan produk reksadana saham ini mulai 11 April 2013 mendatang. Lebih lanjut Fajar bilang, produk baru itu merupakan langkah CIMB mendorong target Asset Under Management (AUM atau dana kelolaan) CIMB.


Menurut Fajar, hingga Februari 2013 ini, PT CIMB Principal Asset Management telah mencatat AUM hingga Rp 2,31 triliun atau tumbuh Rp 400 miliar dari AUM akhir tahun 2012, yang hanya Rp 1,9 triliun.

"AUM kami sampai pertengahan tahun lalu pada Juni 2012 baru Rp 1,5 triliun. Sedangkan akhir tahun hingga Desember 2012 baru Rp 1,9 triliun," ungkap Fajar di Gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta pada Rabu (13/3).

Fajar menuturkan, hingga akhir 2013, pihaknya menargetkan AUM Rp 3 triliun di mana sebagian besar dikontribusikan portfolio berbasis saham. Dari target penambahan Rp 1 triliun itu, setengahnya diharapkan diperoleh dari saham.

Sebelumnya, Direktur CIMB Principal Gunanta Afrima bilang, produk ini akan memiliki aset dasar saham-saham berbasis domestik. Sektor yang menjadi pilihan diantaranya sektor infrastruktur dan konsumsi, terutama saham-saham berkapitalisasi besar.

"Sektor infrastruktur akan diputar di saham konstruksi, semen dan properti. Sektor konsumsi diputar di saham konsumsi dan perbankan. Sektor tersebut hampir 90% dari kapitalisasi pasar modal," papar Gunanta.

Reksadana tersebut akan menggunakan bank kustodian Deustche Bank, Standart Chartered Bank, Bank Mandiri, BRI dan Citibank. Sedangkan untuk bank distribusi menggunakan Bank CIMB Niaga, Standard Chartered Bank dan Bank Permata.

Untuk berinvestasi di produk ini, investor tinggal merogoh kocek minimal Rp 200.000 untuk investasi awal. Adapun untuk investasi berikutnya dikenakan minimal investasi Rp 100.000. Gunanta mengatakan, produk ini diperkirakan bisa memberikan return di atas 15% sepanjang tahun.

Asumsi itu dengan memperhitungkan proyeksi kenaikan indeks harga saham gabungan tahun ini di angka 15%. Selain reksadana saham, CIMB juga berencana meluncurkan reksadana pendapatan tetap syariah tahun ini. Namun, produk ini masih digodok mengingat aset dasar reksadana pendapatan tetap syariah sulit didapat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri